-->

Alexander Manuhuwa Ungkap PLN Layani Listrik 24 Jam di Pulau Kei Besar

Alexander Manuhuwa Ungkap PLN Layani Listrik 24 Jam di Pulau Kei BesarLANGGUR, LELEMUKU.COM - Kerinduan masyarakat Pulau Kei Besar Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Provinsi Papua untuk menikmati pelayanan listrik menyala 24 jam akhirnya mulai terpenuhi hari ini Jumat (22/5/2020).

Manager PT.PLN (Persero) Cabang Tual, Alexander Manuhuwa,saat menyampaikan laporan pada acara peresmian listrik desa Pulau Kei Besar dan Penyalaan Lampu 24 jam, PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Elat, Jumat (22/5/2020) mengatakan, penyalaan lampu 24 jam PLN ULP Elat merupakan peristiwa penting yang akan menjadi awal baik untuk masyarakat di Pulau Kei Besar.

Dengan melihat serta mengutamakan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat di atas segalanya maka Pemerintah Kabupaten Malra dengan PT.PLN persero unit induk wilayah Maluku dan Maluku Utara.

UPPP Tual melaksanakan perjanjian kerja sama yang tertuang dalam surat perjanjian kerja sama nomor : 671.11/2376/SETDA dan nomor : 001.SPJ/MUM.00.01/170300/2020 tanggal 23 Maret 2020 Perihal kerja sama penyediaan infrastruktur.

Dijelaskan, sistim listrik di Elat sebelumnya memiliki daya mampu pembangkit sebesar 1,09 megawatt dengan beban puncak atau beban pemakaian sebesar 0,88 megawatt.

Total panjang jaringan saluran udara tegangan menengah (SUTM) sebanyak 101,65 kms dan total panjang jaringan saluran udara tegangan rendah (SUTR) sebanyak 53,78 kms, total jumlah gardu distribusi ada 59 unit.

Jumlah pelanggan PLN unit Elat sebanyak 5.269 pelanggan dan jam menyala selama ini hanya 18 jam yang dimulai pukul 18.00 WIT sampai pukul 12.00 WIT.

Jumlah desa di Kei Besar sebanyak 115 desa. Yang sudah menggunakan listrik PLN sebanyak 59 desa sedangkan 56 desa belum.

Dari 56 desa yang belum menggunakan listrik PLN, desa yang sudah terpasang jaringan dan siap dioperasikan sebanyak 25 desa dengan total calon pelanggan sebanyak 1.307 pelanggan.

Alex Manuhua merincikan, 1,307 calon pelanggan tersebut, tersebar di Kecamatan Kei Besar Utara Barat terdapat 12 desa dengan total calon pelanggan sebanyak 676 pelanggan.

Kecamatan Kei Besar Selatan terdapat 2 desa dengan total calon pelanggan sebanyak 149 pelanggan. Kecamatan Kei Besar Selatan Barat terdapat 11 desa dengan total calon pelanggan sebanyak 482 calon pelanggan.

“ 31 Desa yang belum siap dioperasikan dengan rincian sebagai berikut : Kecamatan Kei Besar Utara Barat terdapat 5 desa yang sudah memiliki jaringan namun masih perlu dilakukan perbaikan dan penebangan pohon. Sedangkan 1 desa belum dibangun jaringan karena tidak ada akses jalan” ungkapnya

Kecamatan Kei Besar Selatan terdapat 1 desa yang belum memiliki jaringan karena tidak ada akses jalan. Kecamatan Kei Besar Selatan Barat terdapat 2 desa yang belum memiliki jaringan karena belum ada akses jalan.

Kecamatan Kei Besar Utara Timur terdapat 22 desa. 14 desa sudah dibangun jaringan namun masih perlu dilakukan perbaikan dan penebangan pohon. Tersisa 8 desa yang dalam proses pembangunan jaringan.

Alex Manuhua menegaskan, dengan beroperasi mesin sewa tersebut, maka daya mampu mesin di Elat menjadi 2 megawatt, sehingga memiliki cadangan daya sebesar 1,12 megawatt.

Cadangan daya sebesar 1,12 megawatt tersebut akan dimanfaatkan untuk menyalakan listrik desa yang sudah dibangun jaringan listrik dan gardu sebanyak 25 desa dengan jumlah pelanggan sebanyak 1.307 pelanggan.

Penyalaan listrik desa secara simbolis untuk 38 pelanggan rumah tangga di 3 desa. Desa Ngurwalek 4 pelanggan rumah tangga, Desa Uwat kampung besar 30 pelanggan rumah tangga dan Desa Uwat Reyaan 4 pelanggan rumah tangga.

“Untuk penyalaan listrik selanjutnya kepada 1.269 pelanggan akan dilakukan setelah penyelesaian administrasi sebagai pelanggan PLN,” ujarnya.

Peran serta dari masyarakat dan pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk menjaga kehandalan dan kelangsungan penyalaan listrik di Pulau Kei Besar.

Oleh sebab itu dirinya mengajak semua masyarakat Kei Besar secara bersama-sama menjaga aset jaringan maupun mesin yang sudah disediakan oleh pemerintah untuk kepentingan masyarakat sendiri.

Seperti dengan merelakan pohon yang berdekatan dengan jaringan untuk di tebang karena berpotensi menyebabkan gangguan serta kerusakan jaringan dan kerusakan mesin sehingga berdampak lampu padam.

Dirinya mengklaim, jika semua jaringan listrik sepanjang pulau Kei Besar sudah terbebas dari Pohon maka tidak ada lagi istilah Yoo (istilah saat lampu padam) dan Yaa (istilah saat lampu nyala) di pulau Kei Besar.

Selanjutnya untuk kelancaran operasional dan pelayanan kepada masyarakat dirinya mengimbau kepada masyarakat agar rajin membayar rekening listrik serta menggunakan listrik sesuai dengan peruntukannya.

Serta tidak menyalahgunakan penggunaan listrik/pemakaian listrik secara illegal karena akan berdampak pada bahaya kebakaran dan kerugian masyarakat sendiri.

Sebagai pimpinan PT.PLN Cabang Tual, Alex mengingatkan seluruh masyarakat di Pulau Kei Besar bahwa dengan penyalaan listrik 24 jam tersebut maka kabel listrik yang terpasang di Kei Besar telah bertegangan di siang hari.

Untuk itu diimbau kepada warga agar selama beraktifitas di kebun ataupun dimana saja jangan menyentuh kabel listrik karena akan berakibat tersengat listrik dan membahayakan bagi keselamatan jiwa. (InfoPublik)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel