-->

Robby Gosan Nilai Polisi Terkesan Membiarkan Kericuhan di Pujasera

Robby Gosan Nilai Polisi Terkesan Membiarkan Kericuhan di PujaseraSAUMLAKI, LELEMUKU.COM - Robby Gosan, pemilik caffe de’Box di Kawasan Pujasera, Saumlaki  Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku menyayangkan sikap anggota Kepolisian Resor (Polres) Maluku Tenggara Barat (MTB) yang dinilai mengabaikan laporan pihaknya yang  ingin meminta perlindungan hukum setelah pihaknya mengalami penyerangan oleh pria berinisial KF dan rekan-rekannya pada Sabtu (23/11/2019) malam.

“Saya sebagai pemilik caffe berharap kepada pemimpin daerah ini untuk melakukan evaluasi terhadap anggota polres yang menangani kasus ini biar segera di usut dan pelayanan yang tidak baik terhadap masyarat yang meminta perlindungan hukum,” ujar dia  pada Minggu (24/11/2019).

Selanjutnya ia menuturkan kronologi kejadian penyerangan yang dilakukan oleh KF dan rekan-rekannya yang berujung pada penyerangan yang melukai saudaranya dan karyawannya serta merusak tempat usahanya.

“Mantan suami     dari karyawan saya yang perempuan (berinisial MI) datang ke caffe. Mantan suaminya itu berdiri diseberang caffe saya dan terus berteriak-teriak kepada mantan istrinya,” tutur dia.

Selanjutnya , kata Gosan, karena teriakannya tidak digubris, pria itu kemudian berteriak sambil mengeluarkan kata-kata  kotor.

“Karna kebetulan yang lagi duduk di caffe saya ada pastor dan beberapa anggota dewan, jadi karyawan saya  yang cowok menegur mantan suaminya yang berteriak. Karena tidak terima karyawan saya menegur, dia balik untuk memanggil teman-temannya dan membuat keributan sehingga banyak pengunjung caffe sekitar yang terganggu,” jelas dia.

Robby Gosan Nilai Polisi Terkesan Membiarkan Kericuhan di PujaseraGosan melanjutkan, dari serangan itu terdapat dua karyawan bernama Randy Gosan  dan Albeto Kelitadan yang mengalami luka di kepala, salah satunya harus menjalani  5 jahitan di kepala. Serangan itu juga merusak fasilitas di caffenya tersebut. Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke kepolisian.

“Karena merasa menjadi korban kami melaporkan kejadian tersebut ke polres. Sesampainya di polres, kita buat laporan,” ujar dia.

Gosan menilai laporan kejadian tersebut tidak ditanggapi serius oleh anggota yang bertugas, sebab mereka terkesan membiarkan dan tidak segera menangkap pelaku yang sudah diketahui tersebut.

“Tapi ujung-ujung dari pelaporan kita, tidak direspon dengan baik oleh anggota yang berjaga disitu. Banyak pernyataan dari mereka yang tidak masuk akal salah satu contohnya dikatakan bahwa belum bisa dilakukan penahanan, karena bukti belum cukup,” ungkap dia.

Robby Gosan Nilai Polisi Terkesan Membiarkan Kericuhan di PujaseraIa juga menuturkan beberapa pertanyaan balik kepada oknum anggota yang menyatakan bahwa syarat menangkap pelaku kericuhan adalah 14 hari kerja.

“Apakah orang yang sudah berdarah dan caffe yang sudah porak-poranda belum cukup menjadi bukti yang kuat. Dan dikatakan bahwa proses penangkapan akan dilakukan 14 hari kerja. Apakah dengan didiamkan 14 hari kerja dapat menjamin keselamatan karyawan saya yang lain, selama belum melakukuan penangkapan terhadap oknum-oknum tersebut,” beber dia

sembari mengharapkan agar para pihak yang memiliki kewenangan menjaga keamanan di kabupaten ini agar dapat bertindak seadil-adilnya. (Albert Batlayeri)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel