-->

Bacharuddin Jusuf (B.J.) Habibie Tutup Usia, Indonesia Berkabung

 Bacharuddin Jusuf (B.J.) Habibie Tutup Usia, Indonesia BerkabungJAKARTA, LELEMUKU.COM - Seluruh rakyat Indonesia berkabung atas wafatnya Presiden ke-3 Republik Indonesia (RI), Prof. Bacharuddin Jusuf (B.J.) Habibie di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, Rabu (11/09/2019) pukul 18.05 WIB.

Menurut Thareq Kemal Habibie, ayahnya yang dirawat sejak 1 September lalui ini meninggal diusia 63 tahun karena gagal jantung serta organ-organ yang melemah akibat usia yang menua.

“Alasan kenapa meninggal adalah karena sudah menua dan memang kemarin kan saya katakan bahwa gagal jantung yang mengakibatkan karena penuaan itu karena memang orang menjadi tua. Organ-organ itu melemah menjadi tidak kuat lagi. Maka tadi jam 18.05, jantungnya dengan sendiri menyerah. Sampai detik terakhir saya ada di situ. Tapi hari ini pada tanggal 11 September, jam 18.05 Presiden RI ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie sudah meninggal dunia,” ujar dia dalam pejelasannya.

Presiden yang memungkinkan berlangsungnya reformasi demokrasi serta referendum kemerdekaan bagi Timor Timur setelah pendahulunya, Suharto lengser, selanjutnya dimakamkan dengan upacara kenegaraan. Pemerintah juga menetapkan Hari Berkabung Nasional selama tiga hari.

Ribuan pelayat berjajar di tepi jalan untuk menyaksikan iring-iringan kendaraan yang membawa jenazah Habibie ke Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, hari Kamis (12/09/2019). Banyak yang menyerukan nama Habibie, presiden dengan masa jabatan terpendek dalam sejarah modern Indonesia.

 Bacharuddin Jusuf (B.J.) Habibie Tutup Usia, Indonesia BerkabungPresiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan sambutan pada Upacara Pemakaman di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata Jakarta mengatakan rasa dukacitanya.

“Beliau adalah seorang negarawan sejati, seorang inspirator, seorang ilmuwan yang meyakini bahwa tanpa cinta kecerdasan itu berbahaya, ilmu pengetahuan, iman, dan takwa harus bersatu. Beliau adalah suri teladan bagi seluruh anak bangsa,” kata dia menjadi inspektur acara pemakaman yang dihadiri lebih dari 700 politisi, pejabat pemerintah, diplomat asing dan tokoh-tokoh masyarakat, termasuk mantan presiden Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono.

Menurut Kepala Negara, Indonesia telah kehilangan salah satu putra terbaiknya. Dan kehadirannya bersama tokoh-tokoh bangsa dan masyarakat di TMP Kalibata adalah bentuk penghormatan dan penghargaan negara dan pemerintah atas jasa, darmabakti, serta pengabdian Almarhum kepada negara dan bangsa serta kepada ilmu pengetahuan semasa hidupnya.

Lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936, Presiden Jokowi menilai almarhum B.J. Habibie sejak muda sudah menjadi tokoh yang visioner. Di masa mudanya, Almarhum tidak hanya berpikir dirinya sendiri tapi sudah memikirkan tentang bangsa Indonesia.

“Almarhum tidak hanya berpikir tentang apa yang terjadi di Indonesia saat ini, tidak hanya berpikir tentang apa yang akan terjadi pada Indonesia untuk satu atau dua tahun mendatang, tapi Almarhum sudah berpikir dan bekerja untuk membangun masa depan Indonesia lima puluh tahun ke depan, untuk seratus tahun ke depan, untuk Indonesia bisa lepas landas menjadi Indonesia maju,” ungkap Jokowi.

Dari visi Almarhum B.J. Habibie, lanjut Kepala Negara, lahir industri-industri strategis di Indonesia. Dari dedikasi beliau yang berbasiskan riset dan teknologi, pesawat Gatotkaca mengudara pertama kali pada saat Peringatan 50 Tahun Kemerdekaan Indonesia. Bangsa Indonesia juga tidak akan lupa jasa Almarhum Prof. Habibie ketika menjadi Presiden Republik Indonesia, saat Almarhum dengan cepat telah meletakkan serta menguatkan fondasi demokrasi Indonesia yang kita semua turut menikmati sekarang ini.

Bahkan di masa senjanya, lajut Kepala Negara Almarhum B.J. Habibie tanpa kenal lelah terus mengingatkan kita semua untuk menjadi manusia-manusia terbaik bagi Indonesia, menjadi manusia-manusia yang selalu berhati Indonesia.

“Beliau terus mengingatkan pentingnya sumber daya manusia (SDM) Indonesia untuk diisi dan dikuatkan dengan agama, dengan ilmu pengetahuan, dan dengan kebudayaan,” kata Presiden Jokowi.

 Bacharuddin Jusuf (B.J.) Habibie Tutup Usia, Indonesia BerkabungUntuk itu, Presiden Jokowi mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk mengucapkan terima kasih dan memberikan penghormatan yang tinggi atas darmabakti Almarhum B.J. kepada bangsa dan negara.

“Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk mendoakan Almarhum, semoga Almarhum diterima dan diberikan tempat yang terbaik di sisi Allah SWT dan Husnul Khatimah, sesuai dengan amal, ibadah, perjuangan, dan pengabdiannya kepada bangsa dan negara,” pinta dia.

Kepada keluarga Almarhum yang ditinggalkan, Kepala Negara juga mendoakan, semoga Allah SWT senantiasa memberikan ketabahan dan kesabaran serta menerima kepergian Almarhum dengan ikhlas dan tawakal.

“Selamat jalan Mister Crack, selamat jalan Sang Pionir. Kami akan selalu ingat pesanmu, jangan terlalu banyak diskusi, jangan cengeng, tetapi terjunkan diri ke proses nilai tambah secara konsisten, pasti Indonesia akan terkemuka di Asia Tenggara dan di dunia,” pungkas Presiden Jokowi.

Selain di Indonesia, para pemimpin asing dan diplomat menyatakan belasungkawa, termasuk duta besar Amerika dan Inggris di Jakarta.

Menteri Senior Singapura Teo Chee Hean memberi penghormatan setibanya di Jakarta untuk kunjungan kerja hari Rabu. Ia menulis di Facebook bahwa Habibie akan dikenang karena memimpin Indonesia dalam masa sulit.

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad menulis di Twitter Rabu malam, “Duka cita terdalam bagi keluarga dan rakyat Indonesia.” Wafatnya Habibie merupakan suatu kehilangan besar, lanjutnya.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison menulis di Twitter Kamis pagi, “Ia memimpin Republik Indonesia pada masa perubahan besar-besaran. Keberanian dan visinya selama masa reformasi dihargai di Australia.”

Habibie ditunjuk untuk memimpin Indonesia oleh militer sewaktu kekuasaan Suharto, yang memimpin selama 32 tahun, runtuh pada Mei 1998 menyusul demonstrasi mahasiswa serta krisis ekonomi yang menghancurkan. Habibie menjabat presiden selama 17 bulan hingga Oktober 1999.  (Albert Batlayeri)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel