-->

GPM Saumlaki Lakukan Proses Pemilihan Majelis Jemaat Periode 2020-2025

GPM Saumlaki Lakukan Proses Pemilihan Majelis Jemaat Periode 2020-2025 SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Gereja Protestan Maluku (GPM) Jemaat Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku telah melakukan proses pemilihan majelis jemaat periode 2020 hingga 2025 yang dimulai dengan pendaftaran pemilih di unit pelayanan masing-masing.

Hal tersebut dibeberkan oleh Pdt. Fredik Abraham Haumahu, S.Th pada Ibadah Minggu Pagi di Balai Pembinaan Umat (BPU) Sejahtera pada Minggu (26/05/2019). Ia mengatakan syarat dari para pemilih adalah anggota jemaat yang telah diteguhkan menjadi anggota sidi gereja dan berdomisili di jemaat sekurang-kurangnya 6 bulan.

“Syarat pemilih telah berdomisili di jemaat paling kurang enam bulan, yaitu tanggal 31 Desember 2018 hingga 1 Juni 2019,” kata dia.

Kemudian Haumahu mengundang semua jemaat GPM di Kota Saumlaki, Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel) untuk turut hadir pada Ibadah Kenaikan Yesus Kristus yang akan dilaksanakan pada Kamis (30/05/2019), tepat pukul 09.00 WIT dan digelar bersamaan di tiga tempat ibadah, yaitu Gereja Ebenhaezer, Gereja Damai dan BPU Sejahtera.

Sementara itu pada khotbah minggu pagi tersebut, Pdt. Haumahu mengambil topik khotbahnya di dalam Kitab 1 Tesalonika pasal 5 ayat 12 hingga 22 dengan perikop ‘Nasihat-nasihat’ dan memberi tema ‘Ujilah Segala Sesuatu dan Peganglah Yang Baik’.

Ia mengatakan menguji segala sesuatu itu penting, karena tidak semua yang dianggap terang atau baik bisa dilihat sebagai terang dan begitupun gelap. Menurutnya yang terang bisa menjadi gelap dan yang gelap bisa menjadi terang.
Haumahu mengutip dari perjalanan Rasul Paulus dalam kitab Roma pasal 7 ayat 19 dan 20, yaitu ketidaksanggupan untuk melakukan yang baik itu bisa disebabkan oleh kuatnya keinginan-keinginan daging atau dosa dalam tubuh manusia.

“Agar tidak jatuh ke dalam pilihan yang salah, maka jangan padamkan Roh dan jangan anggap rendah nubuat-nubuat Roh Kudus yang merupakan batu uji,” ujarnya
.
Pdt. Haumahu menuturkan bahwa saat ini masyarakat punya kecenderungan menganggap yang jahat itu baik dan yang baik itu tidak berguna. Hal tersebut dapat disaksikan dari maraknya penggunaan hoax atau berita bohong untuk mencapai tujuan, terutama tujuan politik. Penyebab berita bohong dipandang sebagai cara yang tepat memenangkan sebuah kompetisi.

Ia pun mengajak semua jemaat untuk tidak ikut-ikutan menggunakan bahkan menyebarkan berita bohong yang sangat bertentangan dengan hakekat Allah dalam Yesus Kristus yang diimani orang Kristen dan ujilah segala sesuatu serta peganglah yang baik dan berikanlah Roh Kudus berkobar-kobar terus dalam hati dan pikiran, agar setiap jemaat sanggung melakukan pengujian tersebut.

“Berilah ruang yang sebesar-besarnya kepada Roh Kudus menguasai hati dan pikiran agar kita sanggup menguji mana yang baik yang harus dipegang dan mana yang jahat yang harus dibuang. Sebab membedakan yang baik dan jahat tidak selalu mudah dilakukan,” tutup Haumahu. (Laura Sobuber)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel