-->

18 Ribu Warga Mengungsi akibat Pertempuran Perebutkan Tripoli

18 Ribu Warga Mengungsi akibat Pertempuran Perebutkan Tripoli TRIPOLI, LELEMUKU.COM - Bentrokan belakangan ini antara milisi-milisi Libya yang saling bersaing dalam memperebutkan ibukota, Tripoli, telah menyebabkan lebih dari 18 ribu orang mengungsi, sebut PBB. Ini mendorong jaksa dari Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) Selasa memperingatkan bahwa ia mungkin menginvestigasi dan kemungkinan memproses hukum pelanggaran-pelanggaran baru di sana.

Tentara Nasional Libya yang bersekutu dengan pemerintah tandingan di bagian timur negara itu meluncurkan ofensif militer besar pada 5 April lalu untuk merebut Tripoli, memicu bentrokan dengan milisi-milisi saingan mereka yang bersekutu dengan pemerintah dukungan PBB.

Jaksa ICC Fatou Bensouda, yang telah menyelidiki berbagai kejahatan di Libya, menyebutkan dalam suatu pernyataan bahwa ia “sangat prihatin” atas eskalasi kekerasan dan meminta para komandan militer untuk mencegah terjadinya kejahatan perang.

Ia mengatakan tidak akan ragu-ragu untuk memperluas investigasinya dan kemungkinan prosekusi yang akan mencakup setiap jenis kejahatan baru yang termasuk dalam yurisdiksi Mahkamah.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan di New York, hari Senin, Organisasi Migrasi Internasional melaporkan bahwa 13 warga sipil termasuk di antara 146 orang yang tewas sejauh ini dalam berbagai bentrokan yang mencederai 614 orang, termasuk 35 warga sipil .

Ia mengatakan jumlah korban warga sipil “hanya mencerminkan kasus-kasus yang dapat diverifikasi secara individual dan harus dianggap sebagai jumlah minimumnya.”

Dujarric juga mengatakan sekitar 3.000 migran masih terperangkap di pusat-pusat tahanan di daerah-daerah konflik dan sekitarnya. Dan “dalam sejumlah kasus, para penjaga telah meninggalkan pusat tahanan itu, meninggalkan para tahanan sendirian tanpa pasokan dasar untuk bertahan hidup seperti makanan atau air,” ujarnya.

Pertempuran memperebutkan Tripoli dapat memicu perang saudara seperti pada pemberontakan tahun 2011 yang menggulingkan dan menewaskan diktator lama Moammar Gaddafi. Konflik itu mendorong penyelidikan Bensouda yang masih terus berlangsung, setelah Dewan Keamanan PBB menyerukan dilakukannya investigasi di sana.

Sejak Gaddafi tersingkir, Libya dipimpin oleh otoritas yang saling bersaing di bagian timur dan di Tripoli, di bagian barat, masing-masing didukung oleh beragam milisi dan kelompok-kelompok bersenjata yang bertempur memperebutkan sumberdaya dan wilayah kekuasaan. (VOA)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel