-->

Brenton Tarrant Ungkap Fortnite Sebagai Inspirasi Melakukan Kekerasan dan Teror

WELLINGTON, LELEMUKU.COM -  Brenton Tarrant (28) warga Grafton, New South Wales, Australia yang menjadi otak penyerangan di 2 masjid di Christchurch, Selandia Baru pada Jumat (15/3) siang menyatakan video game online Fortnite jadi salah satu inspirasinya dalam melakukan serangan terror.

"Fortnite mengajar saya untuk menjadi pembunuh dan menari diatas mayat para musuh saya," kata dia dalam manifesto onlinenya yang berjudul "The Great Replacement" sebanyak 74 lembar itu.

Selain game Fortnite, ia mengakui video game petualang anak berjudul Spyro 3 di Playstation yang mengajarkan dirinya tentang ethno-nationalism atau nasionalisme berdasarkan tradisi dan budaya, dan sangat anti ketika budaya asing masuk.

Brenton sendiri mengakui merupakan penganut paham eko-fasis atau kelompok fasis yang mendukung gerakan melindungi lingkungan hidup dan komunitasnya dan menentang kelompok lain yang dinilai mengancam masyarakat ideal yang mereka impikan, dalam hal ini adanya ancaman imigran dari negara lain.

Salah satu bentuk fasisme yang dilakukannya adalah penyerangan ke 2 masjid di Christchurch yakni di Masjid Al Noor dan Masjid Linwood. Total korban meninggal sekitar 49 orang dengan 20 lainnya terluka.

Paham ini terungkap dari tweet Wikileaks usai mengunggah manifesto online sebanyak 74 lembar yang berjudul "The Great Replacement" mengemukakan alasan mereka melakukan penyerangan.

Paham anti-agama ini merupakan cara pandang kelompok sekuler konservatif yang menilai orang lain sebagai ancaman merusak alam sekitar dan komunitas mereka dan harus diserang sebelum mereka yang dikalahkan.

"Dalam manifesto mereka terduga pembunuh mendeskripsikan dirinya sebagai seorang eko-fasis. Secara ideologi mirip dengan Sir Oswald Mosley dan terinspirasi dari manifesto Anders Brevik di Norwegia," tulis Wikileaks dalam tweet mereka.

Brenton menyatakan bahwa dia bukan anti Islam, tapi dirinya seorang etno-nationalis seperti China dan warga Eropa yang ingin mempertahankan tradisi dan budayanya dari ancaman imigran. Hal ini diungkapkan sebab dia ingin melindungi daerahnya dari serangan migran ke Australia dan Selandia Baru yang semakin meningkat.

"Muslim yang tinggal di negara saya tidak saya benci, tapi saya benci mereka (migran) yang mengambil tanah dan menginvasi lahan, serta mencoba mengganti kami. Saya tidak membenci orang asing sebab saya sering keluar negeri," ujar dia.

Sementara alasannya menyerang masjid di Selandia Baru karena daerah itu merupakan lokasi tepat untuk mendeklarasikan aksi terornya itu, setelah dirinya menemukan adanya alih fungsi gedung gereja menjadi masjid yang dinilai sebagai 'invasi kepada budaya barat'.

"Serangan di Selandia Baru dapat memberikan perhatian dari seluruh dunia tentang adanya serangan peradaban didaerah itu. Sebab tidak ada tempat didunia ini yang aman dari serangan imigran. Saya berencana menyerang masjid di Christchurch dan Linwood setelah melihat gereja yang diubah menjadi masjid di Ashburton," ujar dia.

Menanggapi hal ini Kepolisian Selandia Baru menyatakan telah menangkap Brenton yang akan melarikan diri dengan cara menabrakkan mobil polisi ke kendaraan pelaku.

Sekitar 4 orang terduga pelaku ditangkap, 3 pria salah satunya Brenton dan 1 wanita. Mereka diduga telah melakukan penyerangan mematikan  Masjid Al Noor di Hagley Park dan Masjid Linwood.

Beberapa bahan peledak juga  ditemukan pada kendaraan di jalan Deans dan jalan Strickland, Kota Christchurch usai penembakan.

Polisi menyatakan ada kemungkinan penyerangan ini dilakukan oleh lebih dari empat orang yang menyerang secara bersamaan.

"Kami belum bisa pastikan para pelaku lainnya, setelah kami menangkap empat orang pelaku ini," ujar kepala kepolisian Selandia Baru, Mike Bush kepada AP.

Terkait hal ini, polisi mengimbau warga Selandia Baru agar dapat tinggal dirumah, untuk sementara tidak memasuki masjid di negara tersebut guna menghindari adanya serangan lanjutan. (Albert Batlayeri)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel