-->

Banjir Bandang Landa 9 Kelurahan di Sentani, 50 Orang Meninggal Dunia


SENTANI, LELEMUKU.COM - Banjir bandang yang melanda 9 kelurahanan di Kecamatan Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua pada Sabtu (16/3) pukul 21.30 WIT hingga Minggu (17/3) dini hari yang telah menimbulkan 50 orang korban jiwa, 59 luka-luka dan kerusakan yang merusak perumahan.

Menurut rilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua, Welliam R. Manderi, SIP, M, banjir di Kota Sentani itu melanda Kelurahan Barnabas Marweri, Piter Pangkatana, Kristian Pangakatan, Didimus Pangkatana, Andi Pangkatana, Yonasmanuri, Yulianus Pangkatana, Nelson Pangkatan, dan Nesmanuri.

Banjir sendiri berawal dari intensitas hujan yang tinggi pada Sabtu (16/3) malam di Kelurahan Hinekombe, Dobonsolo, Sentani Kota, Kampung Yahim dan Kehiran

Saat ini banjir telah surut meninggalkan lumpur, kayu-kayu gelondongan dan material yang terbawa banjir bandang. Tim SAR gabungan masih melakukan evakuasi dan pencarian korban.

Namun dikatakan ada potensi terjadi bencana banjir Susulan, dikarenakan Puncak Gunung Cicloop, karena wilayah tersebut masih tertutup awan yang berpotensi hujan.

Hingga Minggu (17/3) pukul 07.00 WIB, tercatat dampak banjir bandang sebanyak 14 orang meninggal dunia, dan 18 orang luka-luka. Kerusakan meliputi 9 rumah rusak terdampak banjir di BTN Doyo Baru, 1 mobil rusak atau hanyut, jembatan Doyo dan Kali Ular mengalami kerusakan.

Sekitar 150 rumah terendam di BTN Bintang Timur Sentani, kerusakan 1 pesawat jenis Twin Otter di Lapangan Terbang Adventis Doyo Sentani. Dampak kerusakan masih akan bertambah karena pendataan masih dilakukan.

Hingga Minggu (17/3/2019) pukul 07.00 WIB, tercatat dampak banjir bandang sebanyak 14 orang meninggal dunia, dan 18 orang luka-luka.

Beberapa warga sejak semalam mengungsi. Sekitar 50 orang di Kantor Bupati Jayapura Gunung Merah, 70 orang di Kediaman Bupati Jayapura, Kantor Basarnas Jayapura,Kompleks BTN Bintang Timur sekitar 150 KK, Kompleks Gajah Mada sekitar 350 KK, Doyo sekitar 200 Org, Kemiri sekitar 200 Org dan Panti Jompo Sentani sekitar 23 orang.

Tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, SKPD, PMI dan relawan melakukan penanganan darurat. Posko akan didirikan. Sebagian bantuan disalurkan kepada masyarakat terdampak.

Menurut Maneri melihat dampak banjir bandang dan landaan banjir bandang yang terjadi di Sentani, kemungkinan disebabkan adanya longsor di bagian hulu yang kemudian menerjang di bagian hilir.

"Karakteristik banjir bandang yang sering terjadi di Indonesia diawali adanya longsor di bagian hulu kemudian membendung sungai sehingga terjadi badan air atau bendungan alami. Karena volume air terus bertambah kemudian badan air atau bendung alami ini jebol dan menerjang di bagian bawah dengan membawa material-material kayu gelondongan, pohon, batu, lumpur dan lainnya dengan kecepatan aliran yang besar. Ini ditambah dengan curah hujan yang berintensitas tinggi dalam waktu cukup lama," ujar dia. (Albert Batlayeri)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel