-->

Jawab Tantangan, Presiden Jokowi Wajib Berikan Sepeda ke Muhammad Reza Mangar

Jawab Tantangan, Presiden Jokowi Wajib Berikan Sepeda ke Muhammad Reza MangarJAKARTA, LELEMUKU.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) wajib memberikan sepeda kepada Muhammad Reza Mangar, bocah asal Desa Waria, Kecamatan Aru Utara Timur Batuley, Kabupaten Kepulauan Aru,  Provinsi Maluku karena dinilai berhasil menjawab tantangan dari Presiden Republik Indonesia ini.

Tantangan ini disampaikan Presiden Jokowi saat bertemu dengan Yohanis Ande Kala Marshal Lau atau dikenal dengan nama Joni (13) bocah pemanjat tiang bendera untuk memperbaiki tali pengait di Belu, Atambua, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 17 Agustus 2018 lalu, di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/8).

"Ada enggak yang berani naik tiang setinggi itu? Tiang yang di sana loh ya. Jangan tiang bendera yang di Istana. Kalau di sini gede, mungkin banyak yang bisa. Yang di sana ini kan kecil banget. Kalau berani naik tiang yang dinaiki Joni, saya beri sepeda," ungkap Presiden Jokowi.

Tantangan terbuka ini kemudian direspon warganet dengan menviralkan aksi kepahlawanan Reza Manggar yang mulai muncul sejak Minggu (19/8) lalu. Bocah ini menjadi pemanjat tiang untuk selamatkan tali penggerek Bendera Merah Putih yang terlepas dari tangan pengibar bendera, pada saat upacara hari ulang tahun (HUT) ke 14 Kabupaten Kepulauan Aru di Lapangan Yos Sudarso, Dobo, Kecamatan Pulau Pulau Aru pada Senin, 18 Desember 2017 lalu.

Anak yatim piatu berumur 13 tahun yang hidup dengan neneknya ini dianggap sebagai pahlawan  karena mampu memanjat tiang bendera yang menghambat jalannya prosesi HUT kabupaten paling timur di Provinsi Maluku tersebut. 

Reza awalnya viral usai HUT tersebut, namun ia tenar hanya di kalangan tertentu di Kabupaten Kepulauan Aru dan dihadiahi jabatan tangan dari tiga pejabat daerah dengan total pemberian Rp150.000 sebagai ucapan terima kasih.

Setelah Joni viral pada 17 Agustus lalu, Reza pun kembali diungkit dan dibandingkan nasibnya dengan Joni yang langsung diundang Presiden Jokowi dan para menteri ke Istana Negara di Jakarta serta menonton secara langsung Pembukaan Asean Games 2018. Nasib malangnya sebagai nelayan cilik yang putus sekolah sejak kelas 4 SD ini kemudian menjadi kontras dengan apa yang dialami oleh Joni yang masih sekolah dan memiliki kedua orang tua.  

Hal ini kemudian menjadi viral ditingkat nasional setelah berita tentang Reza diviralkan oleh akun instagram LambeTurah yang kemudian dipublikasikan di beberapa media massa Indonesia diantaranya, Tribunnews.com, Grid.id, Detik.com, Tribun Solo, SuratKabar.id, Rancah Post, Warta Kota, Bangka Pos, Medan Bisnis Daily, Tribun Jabar, Portal Madura, Surya Malang, Intisari, Akurat.co, Nakita, Tribun Bogor, Indonesia Satu, Tribun Today, Gentanusa, Gelora.co, Tribun Lampung, Analisa Publik, HarianPagi, SumutKota.com, Tribun Medan, Harian Surya dan Tribun Jakarta.

Setelah viral Reza kemudian diundang ke salah-satu program televisi nasional di Jakarta pada Rabu (21/8). Guna mempersiapkan keberangkatannya, Reza akan ditemani pamannya, sementara Bupati Kepulauan Aru Dr. Johan Gonga dan Wakilnya Muin Sugalrey juga memberikan dukungan moril terhadap anak yang lahir di Kota Tual ini. 

"Alhamdulilah akhirnya Reza Mangar bisa ke Jakarta. Trans7 hitam putih. Trimaksh tuk smua pihak teman-teman di FB atas doa dan kerjasamanya. Tuhan Maha besar," ungkap syukur Batia Kalengkongan Erwin, salah seorang PNS di Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Kepulauan Aru, dalam akun facebooknya pada Senin (20/8) petang.

Postingan yang disukai hingga 41 ribu kali dan dikomentari 620 orang ini meminta agar Dedy Corbuzier, sang pembawa acara Hitam Putih di stasiun televisi Trans7 dapat memanggil Reza guna diwawancarai di program tersebut. Hal ini ditanggapi tim kreatif dengan mencari sarana komunikasi dengan instasi terkait guna memastikan lokasi terkini Reza dan kemudian mengajak anak tersebut agar dapat berangkat ke Jakarta bersama pamannya.

Berita inipun menjadi kabar baik bagi warga Maluku, terutama di Aru. Warganet dari Kepulauan Aru pun memberikan apresiasi kepada semua pihak yang berusaha mempublikasikan kembali kisah kepahlawanan nelayan cilik ini.

"Terima kasih untuk semua pihak yang sudah berjuang untuk perjuangan adik Reza. Semua masyarakat yang turut berpartisipasi untuk mengviralkan semangat juang sang pejuang merah putih di kabupaten kepualauan Aru. Walaupun moment yang terjadi bukan untuk memperingati hari kemerdekaan Republik indonesia," ujar salah satu warga Dobo, Julio Romera Kaidel.

"Alhamdulilah ya Allah, Amin. terima kasih banyak buat saudara-saudari yang sudah partisipasi. Semoga adik Resa Mangar bisa tersenyum dan bisa sekolah..Amin," ungkap Normaraihan.

"Akhirnya, kejadian setahun akan terjawab juga. Syukur buat Tuhan karna Ia tidak pernah menutup mata dan telingahnya bagi mereka yang berseru dan memohon padanya. Terimakasih Yesusku," ungkap Mesco Michel.

Sebelumnya Batia menyatakan Reza yang berasal dari Desa Waria, Kecamatan Aru Utara Timur Batuley ini merupakan anak yatim piatu yang dirawat oleh neneknya yang tinggal di Kota Dobo, Ibukota kabupaten Kepulauan Aru.

"Resa terlahir dari keluaarga kurang mampu. Ibunya meninggal saat Reza berusia 2 tahun, dan bapaknya pergi entah kemana. Selama ini dia diasuh dan dirawat oleh neneknya yang keseharianya berjualan dipasar. Reza yang sang heroik ini putus sekolah di kelas 4 SD. Keseharian resa kerja bantu jualan neneknya dipasar atau ikut motor laut mencari ikan," ujar dia. (Albert Batlayeri)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel