-->

Gerai Rumah Kita Maksimalkan Penyediaan Tepung Berkualitas

Tepung Kadaluarsa di Gerai Rumah Kita Sudah DimusnahkanSAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Gerai Rumah Kita Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku milik PT. Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) melalui anak perusahaannya PT. Sarana Bandar Nasional (SBN) akan maksimalkan penyediaan produk-produk yang diminati masyarakat.

Salah satu produk yang menjadi perhatian adalah tepung. Menurut penanggung jawab Gerai Rumah Kita, Ria Christelda Manuhuwa, pada bulan April  2017 lalu para pelanggannya yang menduga produk tepung telah kadaluarsa dan mengembalikan tepung yang sudah dibelanjakan tersebut.

Setelah diperiksa secara teliti, pihaknya menegaskan bahwa tepung tersebut sama sekali tidak kadaluarsa melainkan disebabkan lamanya penyimpanan tepung di Pelabuhan Saumlaki sejak tanggal kedatangannya, 23 Desember 2017, sambil menantikan rampungnya pembangunan dan peresmikan gedung gerai yang berlokasi di Jalur Kedua, Kompleks Pasar Omele Sifnana, pada Senin (12/03). 

“Kami langsung periksa, untuk barang-barang lainnya tidak ada masalah hanya tepung saja. Batas waktu tepungnya masih lama, belum kadaluarsa tetapi karena tepung itu ditaruh dalam waktu lama di pelabuhan, sehingga tepung tersebut menjadi dingin dan kualitasnya tidak bagus lagi,” jelas ia saat diwawancarai Lelemuku.com, beberapa waktu lalu.

Ria mengakui dari laporan itu pihaknya sudah memberhentikan penjualan tepung yang dituding terdapat ulat tersebut bahkan sudah memusnahkan semuanya serta menggantikan dengan tepung yang baru. Sehingga tidak ada lagi tepung yang bermasalah.

“Pada waktu dikomplen kita langsung stop penjualan dan segera musnahkan. Jadi tepung yang saat ini kami jual adalah tepung stok baru,” aku Staff Junior  dari Sarana Bandar Indotranding atau Pelni Mart ini.

Iapun memohon maaf dan berterima kasih kepada para pembeli yang sudah melaporkan hal tersebut sehingga pihaknya dapat kembali memeriksa tepung itu. Dari laporan tersebut pihaknya mengembalikan uang pembeli 100 persen dan memberi kesempatan jika ingin digantikan dengan pembelian barang lain.

“Hal ini sebenarnya bagus karena mereka datang langsung dan sampaikan keluhan, kalau tidak kami tidak akan pernah tahu. Karena tepung itu kan kami jual dalam keadaan tertutup dan hanya bisa diketahui terdapat ulat jika diayak,” tutup Ria. (Aksamina Masela)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel