Tour de Moluccas (TdM) 2018 Berlangsung di Pulau Buru dan Ambon

AMBON, LELEMUKU.COM - Pemerintah Provinsi Maluku tidak henti-hentinya menggagas event-event bertaraf internasional untuk mengeksplore potensi pariwisata Maluku, salah satunya sepeti yang dilakukan Dinas Pariwisata yag akan menggelar kembali even balap sepeda internasional Tour de Moluccas (TdM) 2018.

Menurut Plt Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua dalam event olahraga besar seperti ini, banyak objek wisata Maluku yang menarik yang harus dijelajahi.

"Kita harus menampilkan lokasi-lokasi pariwisata kita yang menarik, biar kalau sekembalinya mereka (peserta TdM) ke daerahnya, mereka bisa kembali membawa family, teman-teman mereka ke Maluku," ujar Sahuburua usai Memimpin Rapat kesiapan TdM Grand Fondo di ruang rapat lantai 2 Kantor Gubenur Maluku, Kamis (29/3).

Dirinya juga berharap, kesiapan dari pemerintah kabupaten dan kota yang daerahnya akan menjadi dan dilalui peserta TDM 2018.

"Saya harapkan kepada saudara-saudara semua terutama dari Kabupaten Buru, sekembalinya ke sana dapat mempersiapkan segala seuatunya, yang harus diperbaiki segera diperbaiki, karena dengan event seperti ini dengan sendirinya akan mendatangkan uang atau pendapatan bagi pariwisata kita dan nilai tambah bagi masyarakat," tandasnya.

Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Maluku, Habiba Saimima dengan menyataka berbeda dengan even yang diselenggarakan pada bulan September 2017 lalu, kali ini TdM dikemas sedikit berbeda yang dengan konsep Grand Fondo.

"TdM yang dilaksanakan kali ini sedikit berbeda dengan tahun 2017. Kali ini dengan mengambil konsep Grand Fondo," ungkap Saimima.

Konsep Grand Fondo, kata Saimima, adalah event bersepeda jarak jauh yang berasal dari Italia pada tahun 1970. Dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai "Big Ride".

"Gran Fondo memiliki rute dengan panjang minimal 120 km atau75 mil, dan merupakan balapan dari titik start menuju finish by chip timed secara individual dengan hadiah untuk pembalap tercepat di setiap kategori," tutur Saimima.

TdM Grand Fondo, sendiri kata Saimima, merupakan event balap sepeda bertaraf internasional yang dilaksanakan di Provinsi Maluku guna memperkenalkan dan mempromosikan pariwisata maluku kepada dunia internasional.

Ada perbedaan antara pelaksanaan TdM 2017 dan TdM Grand Fondo 2018 antara lain, peserta dari kalangan pehobi maupun atlet bahkan bagi pesepeda pemula, jumlah peserta tidak terbatas dan selama race terdapat pitstop (pemberhentian), dan dapat berhenti di destinasi wisata pilihan.

"Kalau tahun lalu itu pesertanya hanya untuk atlet proesional, jumlah peserta di batasi, race route dibatasi oleh regulasi yang ketat dan race berlangsung dari start sampai finish," jelasnya.

Direncanakan pelaksanaannya di Provinsi Maluku pada tanggal 18 sampai dengan 20 September 2018 di dua (2) pulau, yaitu : Pulau Ambon dan Pulau Buru melintasi Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Buru dan Kota Ambon.

"Kali ini kita akan laksanakan di  dua kabupetan satu kota yaitu, Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Buru untuk mengeksplore wisata yang ada di kabupaten masing-masing," ujarnya.

Untuk etape pertama akan dimulai dari Kota Namlea menuju Jikumerasa beach (pitstop) melewati Waplau (pitstop) dan fisnih di di Danau Rana.

"Hanya karena menuju Danau Rana jalannya tanjakan dan jalannya kurang bagus, maka ada perubahan etape pertama yakni, start dari Namlea menuju Savanajaya (wisata agro) kemudian ke  Jikumerasa beach dan kembali ke Kota Namlea," terangnya. 

Etape kedua, starnya dari Natsepa menuju Desa  dan dari Laha menuju ke Morela. 

"Kita berhenti di Morela karena memiliki objek wisata yang dan finish di Pantai Liang," kata Saimima.

Sedangkan untuk etape ketiga dari Namalatu Beach ke Kota Ambon dan keliling Kota Ambon sebanyak tujuh kali. Masih kata dia, tour kali ini tidak seperti yang kemarin. 

"Kali ini peserta pemula yang ikuti race dan dibuat lebih santai dan juga banyak tempat penghentian (pitstop) di setiap lokasi wisata yang dilewati," tandasnya. (PuspenKemendagri)