-->

P3APPKB Prihatin Sikap Oknum Guru Libatkan Siswi Saat Berpacaran

P3APPKB Prihatin Sikap Oknum Guru Libatkan Siswi Saat BerpacaranSAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3APPKB) Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku prihatin dengan sikap oknum guru di Desa Adaut, Kecamatan Selaru yang melakukan tindakan tidak terpuji.

Menurut Kepala Seksi (Kasi) Perlindungan Anak, Ancelina Titirloloby  S.Sos tindakan tidak terpuji yang dilakukan oknum pendidik itu adalah berpacaran dengan seorang pria dan mengajak 5 murid perempuan untuk menemani mereka berdua.

”Dari laporan yang kami terima, ada satu kasus yang melibatkan 5 anak perempuan dibawah umur dari Desa Adaut, yakni ibu guru SD Negeri 1 Adaut. Saat ini oknum guru tersebut sudah dipindahkan. Guru ini sudah punya calon suami, tapi masih berpacaran dengan pria lainnya di depan anak-anak sekolah serta melibatkan anak-anak ini juga saat berdua berpacaran,” kata Ance saat diwawancarai Lelemuku.com di ruang kerjanya, Pada Jumat (06/04) lalu.

Hal ini terungkap dari pengakuan ke 5 murid tersebut, bahwa selama ini oknum ibu guru memanfaatkan mereka untuk memanggil kekasihnya dan menemani sang guru bersama pacarnya di ruang perpustakaan sekolah.

“Coba bayangkan, jadi anak-anaknya di ruang perpustakaan, disuruh tidur diatas tempat tidur lalu ibu guru dan pacarnya di lantai. Saat pagi hari, cowoknya sudah pukul ibu guru sampai babak belur. Jadi anak-anak ini merasa panik dan takut, kemudian mereka laporkan ke orang tua masing-masing,” ungkap Anche. 

Dari laporan anak-anak ini kepada orang tuanya, kini para orang tua tersebut sudah melaporkan kasus itu kepada Kepolisian setempat, dengan laporan anak-anak di bawah umur dilibatkan dalam kegiatan asusila. Para orang tua pun juga melakukan penandatanganan sikap bahwa mereka sangat bersih keras agar masalah ini harus segera diproses.

Dinas P3APPKB Kabupaten MTB sendiri sangat serius untuk melihat mental dari anak-anak di bawah umur yang menjadi korban dari tindakan tesebut, yaitu mengembalikan rasa nyaman mereka dari gangguan stress pasca trauma.

“Yang kami lihat adalah keseriusan orang tua dari anak-anak ini untuk bagaimana melihat psikis atau kejiwaan dari anak-anak pasca trauma. Kalau masalah ibu guru dipukuli itu sudah urusannya perlindungan perempuan,” tegas Kasie Perlindungan Anak. (Laura Sobuber)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel