-->

1392 Gempa Bumi Guncang Maluku Sepanjang 2017

1392 Gempa Bumi Guncang Maluku Sepanjang 2017SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Kepulauan Maluku merupakan wilayah yang rawan akibat gempabumi, hal tersebut dapat dilihat dari kondisi tektonik maluku yang kompleks yang mempengaruhi tingkat keaktifan gempabumi (seismisitas) di Wilayah Maluku.

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Ambon sepanjang tahun 2017 tercatat 1392 gempabumi yang terjadi di wilayah Maluku dan sekitarnya dimana 57 gempabumi tersebut dirasakan dan 2 diantaranya menimbulkan kerusakan.

“Gempabumi pada tahun 2017 mengalami peningkatan jumlah kejadian dibandingkan dengan jumlah kejadian gempabumi pada tahun 2016 dengan jumlah kejadian 1226 kali,” ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Ambon, Andi Azhar Rusdin, S.Si, M.Sc, melalui rilis media yang diterima Lelemuku.com pada Selasa (10/01).

Dikatakan Gempabumi di wilayah Maluku didominasi gempabumi kecil dengan kekuatan kurang dari M 4 yaitu sebanyak 991 kali, gempa kekuatan M 4 hingga M 4,9 terjadi sebanyak 349 kal, gempa kekuatan M 5 hingga M 5,9 sebanyak 50 kali sementara gempa kekuatan M 6 hingga M 6,9 terjadi sebanyak 2 kali.

“Gempabumi M 6,6 pada tanggal 24 Oktober 2017 yang terjadi di Laut Flores dengan kedalaman 569 kilometer yang dampak gempabuminya dirasakan di Namlea Buru dan Kairatu Seram Bagian Barat, serta gempabumi M 6,0 tanggal 31 Oktober 2017 yang terjadi di Barat Pulau Ambon yang dampaknya merusak banyak bangunan di Pulau Ambon,” ujar dia.

Selanjutnya gempa bumi di wilayah maluku juga didominasi gempabumi dangkal dengan kedalaman kurang dari 60 kilometer yang terjadi sebanyak 943 kali (68%), gempabumi dengan kedalaman menengah (60 hingga 300 kilometer) terjadi sebanyak 381 kali (27%) dan gempabumi dalam dengan kedalaman lebih dari 300 kilometer terjadi 68 kali (5%).

“Gempabumi dengan kedalaman dangkal banyak terjadi di sekitar pulau Ambon, Buru, Seram dan sekitarnya yang disebabkan oleh Subduksi Seram, South Seram Thrust yang terletak di selatan pulau seram serta patahan lokal aktif yang terletak di pulau tersebut. Sedangkan untuk gempabumi dengan kedalaman menengah dan dalam terjadi di Laut Banda akibat aktifitas Subduksi Banda dan Subduksi Seram,” jelas dia.

Selanjutnya BMKG Stasiun Geofisika Ambon mencatat setidaknya 2 kali kejadian gempabumi merusak di wilayah Maluku sepanjang tahun 2017.

“Gempabumi merusak wilayah Maluku terjadi pada tanggal 27 Juli 2017 dengan kekuatan M 5,8 dan pada tanggal 31 Oktober 2017 dengan kekuatan M 6,0. Gempabumi pada tanggal 27 Juli 2017 dengan kekuatan M 5,8 terjadi di Barat Pulau Buru, tepatnya di laut 97 kilometer dari Namrole Buru Selatan pada kedalaman hiposenter 10 kilometer,” ungkap Andi.

Gempabumi tersebut disebabkan adanya aktifitas patahan/sesar di dasar laut yang terletak di Barat Pulau Buru. Guncangan gempabumi ini dirasakan dalam skala intensitas II-III SIG-BMKG (III-VI MMI) di Pulau Buru.

“Gempabumi ini menimbulkan kerusakan bangunan namun tidak terdapat korban jiwa. Tercatat 75 rumah rusak di Kecamatan Kepala Madan Kabupaten Buru Selatan dengan rincian 2 rumah rusak berat, 13 rumah rusak sedang, 60 rumah rusak ringan.,” kata dia.

Gempabumi merusak kedua tahun 2017 terjadi pada tanggal 31 Oktober 2017 dengan kekuatan M 6,0 yang terjadi di Barat Pulau Ambon, tepatnya di laut 30 kilometer dari Kota Ambon pada kedalaman hiposenter 46 kilometer yang berdampak guncangan mencapai III SIG-BMKG (VI MMI) di Pulau Ambon.

“Gempabumi ini disebabkan oleh adanya aktifitas Patahan Naik Selatan Seram ( _South Seram Thrust_ ). Gempabumi tersebut menimbulkan kerusakan bangunan di Maluku Tengah dan Kota Ambon. Tercatat tidak kurang dari 90 bangunan yang rusak akibat gempabumi tersebut. Kerusakan di Kecamatan Leihitu Barat Maluku Tengah tepatnya di Desa Allang,” beber dia.

Gempa itu merusak hingga 43 bangunan yang terdiri dari 36 permukiman, 3 fasilitas keagamaan, 2 fasilitas umum, 1 fasilitas pendidikan dan 1 fasilitas pemerintahan mengalami kerusakan. Kerusakan bangunan juga terdapat di Kota Ambon dengan total kerusakan mencapai 49 bangunan yang terdiri 40 permukiman (4 rusak ringan, 36 rusak sedang), 6 fasilitas pendidikan, 2 fasilitas umum dan 1 fasilitas pemerintahan. (Albert Batlayeri)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel