-->

Wakil Ketua DPRD Halmahera Barat, Nicodemus David Kecewa Tidak Dapat Temui Danny Missy

JAILOLO-Wakil ketua DPRD Halmahera Barat, Nicodemus H. David, terpaksa  pulang dengan kecewa. Nicodemus yang hendak menemui bupati, Danny Missy, Senin (2/10), tak diizinkan masuk ruang bupati. Padahal ia ke kantor bupati kapasitasnya wakil rakyat yang terhormat. Namun sespri sang bupati tak membolehkan masuk. Alasannya masih ada tamu. Padahal Nicodemus menunggu sejak pagi hingga sore.

Selain kecewa, Nicodemus merasa dicuekin dan tak dihargai. Padahal DPRD dan bupati adalah mitra kerja. Ia menilai bupati Danny Missy  tak menghargai  unsur pimpinan DPRD sehingga mengijinkan masuk.

“Foto saya wartawan, bahwa ketentuan pelayanan Bupati untuk umum  jam 14.00 WIT. Sedangkan saat ini masih jam dinas, sehingga saya ingin ketemu tapi tak diijinkan. Apalagi saya ini unsur pimpinan DPRD Halbar,” tegas  Nikodemus R David yang didampingi sekretaris komisi I DPRD  Atus Sandiang kepada  wartawan  depan ruangan bupati Halbar, Senin (2/10).

Menurutnya, kedatangannya menemui bupati penting  guna mempertanyakan tiga unsur pimpinan DPRD  yang tak diundang  setiap hajatan Pemkab Halbar. Kunjungan ke sekolah akibat gempa bumi dan  penanaman jagung di desa Makaeling Jailolo Timur yang menimbulkan demonstrasi warga  mengakibatkan sejumlah aset Pemkab Halbar seperti mobil dinas  rusak  amukan massa. “Ini  sikap yang tak etis bagi seorang pimpinan (Bupati), yang enggan melayani tamu. Wakil rakyat saja begini, bagaimana rakyatnya,” sesal Nicodemus.

Nicodemus H David kesal karena tidak diberi kesempatan  bertemu bupati  Senin, 02 Oktober 2017. Padahal kedatangannya  berkoordinasi terkait persoalan enam desa serta  gempa bumi. Ia bahkan  diminta   antrian karena banyak tamu. Ia  kesal karena jabatan yang diemban sebagai unsur pimpinan DPRD.

Nicodemuis  pada kesempatan itu meminta wartawan mempublikasi foto aktifitas pelayanan tamu oleh bupati yang tidak sesuai mekanisme. Sesuai aturan birokrasi, urusan dinas  dan jam kerja harus didahulukan ketimbang tamu lain.

"Saya  mau koordinasi  terkait Enam desa yang sebelumnya menjadi  persoalan saat kunjungan Bupati dan rombongan, serta masalah gempa bumi yang menimpa Halbar. Kok seperti ini keadaanya,  selaku unsur pimpinan DPRD saya menyesalkan," tegasnya.

Menurutnya, Bupati Danny belakangan ini berulah, karena selain menciptakan kondisi enam desa bertambah  rumit, juga membuat pernyataan liar dengan menuding DPRD dari berbagai sudut ketika ada kritikan terhadap langkah bupati. "So pigi (Pergi-Red) ke enam desa tidak pernah bilang-bilang DPRD. Nanti ada masalah  baru salahkan  DPRD saat ada dikritik. Ini sangat tidak etis." katanya.

Ia  berjanji  akan mengfungsikan kewenangan selaku legislator untuk memanggil secara resmi Bupati Danny, agar menghadapi setiap persoalan tanpa harus  koordinasi terlebih dahulu. Karena, DPRD  dalam kritikan tidak lain hanya untuk kemajuan pembangunan Halbar yang lebih baik.

Sementara Bupati Danny Missy mengakui ini hanya miskomunikasi. "Sebenarnya hanya miskomunikasi saat beliau (Nicodemus) mau ketemu saya, tapi belum sempat karena banyak tamu," kilah  Danny

Danny mengaku tidak mengetahui Wakil Ketua DPRD,  ke kantor karena banyaknya tamu yang dilayani. Mungkin kelamaan antri menimbulkan kekesalan. "Yang jelas sekarang tidak ada lagi masalah karena  beliau sudah datang bertemu saya dan menyampaikan maksud bersama ketua DPRD Halbar (Julinche D Baura." Papar  Bupati.  Meski tidak menyebut hasil komunikasi  dengan Nicodemus,  bupati  mengaku  telah menyampaikan maksud  kunjungan tersebut. (taliabuposonline.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel