Hun Sen Usulkan Penutupan Sementara Perlintasan Perbatasan Kamboja dengan Thailand

PHNOM PENH, LELEMUKU.COM - Presiden Senat Kamboja Samdech Hun Sen memposting pesan panjang di akun Facebook resminya pada Sabtu, 13 Desember 2025, sekitar pukul 14.00 waktu Bangkok, di tengah konflik bersenjata yang semakin memanas di perbatasan dengan Thailand.

Dalam postingan tersebut, Hun Sen menyatakan, "Saudara-saudara sebangsa yang saya hormati dan cintai! Beberapa hari terakhir ini tentara Thailand telah melakukan invasi, menyerang, dan membunuh rakyat Kamboja tanpa pandang bulu serta tanpa memilih tempat. Bahkan jembatan, jalan, sekolah, dan vihara juga mereka hancurkan dengan meriam besar dan pesawat tempur. Asap beracun dari bom cluster digunakan di banyak tempat, termasuk di wilayah yang ditinggali dan ditempati oleh warga Thailand yang tinggal serta bekerja di wilayah Kamboja."

Sebagai Presiden Senat, Ketua Dewan Penasihat Tertinggi Raja, dan Ketua partai yang berkuasa, Hun Sen mengusulkan kepada Perdana Menteri dan pemerintah kerajaan untuk mempertimbangkan penangguhan semua perjalanan warga Kamboja dan Thailand yang melintasi perbatasan.

Ia menambahkan bahwa warga Kamboja yang sedang berada di Thailand harus tetap tinggal dan bekerja di sana, sementara warga Thailand yang berada di Kamboja juga harus tetap berada di Kamboja hingga gencatan senjata diterapkan sepenuhnya. Langkah ini bertujuan untuk menjamin keselamatan kedua belah pihak, terutama saat melintasi perbatasan.

Hun Sen juga meminta pengertian dari warga Kamboja di Thailand serta warga Thailand, dan meminta pemerintah Kamboja melindungi keselamatan warga Thailand yang berada di Kamboja agar tidak menjadi korban peluru, bom, atau asap beracun dari pihak Thailand.

Postingan ini muncul saat pertempuran perbatasan terus berlanjut, menyebabkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur di kedua sisi. (evu)