Ledakan di Masjid SMA Negeri 72 Kelapa Gading: 54 Siswa Terluka, Dugaan Bom Rakitan dari Korban Bullying

Ledakan di Masjid SMA Negeri 72 Kelapa Gading: 54 Siswa Terluka, Dugaan Bom Rakitan dari Korban Bullying

JAKARTA, LELEMUKU.COM – Sebuah ledakan mengguncang masjid di lingkungan SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat siang sekitar pukul 12.09 WIB, tepat saat salat Jumat berlangsung. 

Insiden ini melukai setidaknya 54 orang, sebagian besar siswa, dengan luka bakar dan serpihan material. Polisi masih menyelidiki penyebab pasti, meskipun dugaan awal mengarah pada bom rakitan yang dibawa oleh seorang siswa yang diduga menjadi korban bullying.

Ledakan pertama terjadi sesaat setelah iqamah dikumandangkan, diikuti ledakan kedua di area luar masjid. 

Saksi mata seperti siswa kelas XI bernama Sela menceritakan kepanikan yang melanda jamaah. "Ledakan besar terjadi saat khutbah selesai. Saya di selasar masjid, baju saya kotor karena menolong teman," katanya. 

Ia menduga pelaku adalah siswa kelas 12 yang sering dirundung, yang membawa tiga bom rakitan—dua meledak dan satu tidak—sebagai aksi balas dendam atau bunuh diri.

Polda Metro Jaya segera mengerahkan tim Gegana untuk sterilisasi lokasi dan memasang garis polisi. Di tempat kejadian perkara, ditemukan dua benda mirip senjata api rakitan seperti AK-47 dan pistol Glock serta rompi yang bertuliskan "Welcome to Hell". Namun, Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Lodewijk Freidrich Paulus menegaskan bahwa benda-benda tersebut hanyalah senjata mainan, bukan senjata asli. 

Satu orang diduga pelaku telah diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut, meskipun identitasnya belum diungkap secara resmi.

Korban dievakuasi ke RS Islam Cempaka Putih di Jakarta Pusat, di mana 20 orang dirawat intensif. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri menyatakan bahwa 54 korban mengalami luka ringan hingga sedang, dengan sebagian sudah dipulangkan. 

"Data awal menunjukkan luka bakar dan serpihan. Kami koordinasi dengan rumah sakit untuk pemulihan," ujarnya di lokasi. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung turut mengunjungi korban, sementara Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad memberikan dukungan moral.

Awalnya, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta menduga ledakan berasal dari speaker sound system masjid, berdasarkan keterangan saksi Zulfikar. 

Petugas Damkar mengerahkan dua unit mobil dan 10 personel untuk memadamkan api kecil yang muncul. Namun, penemuan bom rakitan mengubah arah penyelidikan, dengan polisi menekankan kemungkinan motif pribadi terkait bullying di sekolah.

SMA Negeri 72 terletak di Jalan Prihatin No. 87, RT 008/02, Kelapa Gading Barat, yang berada di dalam kompleks TNI Angkatan Laut. Lokasi ini relatif terisolasi dari pemukiman warga, sehingga dampaknya terbatas pada lingkungan sekolah. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan siap menyediakan layanan pemulihan psikologis bagi siswa dan guru yang trauma.

Wakapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo telah melaporkan insiden ini langsung kepada Presiden Prabowo Subianto. Penyelidikan berlanjut untuk memastikan tidak ada ledakan susulan, dengan fokus pada motif bullying yang diduga menjadi pemicu. Hingga sore ini, situasi di lokasi terkendali, dengan polisi memperketat pengamanan. (ray)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya