Dugaan Pelaku Siswa Berinisial FN Kembali Muncul Pasca Ledakan di Masjid SMAN 72 Kelapa Gading
JAKARTA, LELEMUKU.COM – Insiden ledakan di masjid SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat siang ini terus mengungkap fakta baru yang mengguncang. Berdasarkan kesaksian saksi mata, termasuk Maman sebagai penjaga kantin sekolah, pelaku diduga adalah seorang siswa kelas XII berinisial FN.
Ledakan yang terjadi sekitar pukul 12.30 WIB tepat saat salat Jumat berlangsung diduga berasal dari bom rakitan, mengakibatkan sedikitnya 54 orang luka-luka. Sebagian besar korban adalah siswa yang segera dilarikan ke Rumah Sakit Yarsi dan Rumah Sakit Islam Cempaka Putih.
Lokasi kejadian di Jalan Prihatin Nomor 87, RT 008/02, Kelurahan Kelapa Gading Barat, berada di dalam kompleks Komando Daerah Maritim (Kodamar) TNI Angkatan Laut, yang membuat akses relatif terisolasi dari pemukiman warga. Ledakan pertama terdengar sesaat setelah iqamah dikumandangkan, diikuti ledakan kedua di area luar masjid.
Saksi mata seperti Totong, seorang guru, menggambarkan tiga titik ledakan sekitar pukul 12.00 WIB, dengan bau gosong dan aroma kimia menyerupai petasan yang langsung tercium. "Di tengah masjid, di masjid, di luar, ada tiga kayaknya," ujar Totong kepada Kompas TV.
Polisi dari Polda Metro Jaya, dibantu tim Gegana Brimob dan Polisi Militer Angkatan Laut, segera melakukan sterilisasi lokasi dan olah tempat kejadian perkara. Di TKP, petugas menemukan dua benda mirip senjata api rakitan seperti AK-47 dan pistol Glock, serta rompi bertuliskan "Welcome to Hell".
Namun, Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Lodewijk Freidrich Paulus menegaskan bahwa benda-benda tersebut adalah airsoft gun atau senjata mainan, bukan senjata asli.
Selain itu, senjata mainan itu bertuliskan nama pelaku penembakan masjid di Selandia Baru dan Kanada, yang kini menjadi petunjuk motif potensial.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa temuan ini sedang didalami untuk mencari latar belakang pelaku, termasuk kemungkinan unsur terorisme meskipun belum ada korban jiwa.
Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri mengonfirmasi bahwa 54 korban mengalami luka bakar dan serpihan material, dengan sebagian besar luka ringan hingga sedang. Sebanyak 20 orang dirawat intensif di RS Islam Cempaka Putih, sementara empat di antaranya menjalani operasi karena luka parah.
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, didampingi Utusan Khusus Presiden Raffi Ahmad, menjenguk korban dan menyatakan bahwa pelaku adalah siswa berusia 17 tahun yang juga terluka parah dan sedang dioperasi.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung turut meninjau lokasi, sementara Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyampaikan keprihatinan Istana dan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk prioritas penanganan korban serta peningkatan kewaspadaan di sekolah.
Densus 88 kini dilibatkan untuk mendalami motif, dengan dugaan awal mengarah pada aksi balas dendam pribadi. Kesaksian Maman menunjukkan bahwa FN dikenal sebagai siswa pendiam yang sering menarik diri, meskipun belum ada konfirmasi resmi identitasnya.
Awalnya, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta menduga ledakan dari speaker sound system berdasarkan keterangan saksi Zulfikar, yang memicu pemadaman api kecil dengan dua unit mobil dan 10 personel. Namun, penemuan bom rakitan mengubah arah penyelidikan. (evu)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.
Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri
