Donald Trump Dorong Denuklirisasi Global Setelah Diskusi dengan Putin dan Xi Jinping

Donald Trump Dorong Denuklirisasi Global Setelah Diskusi dengan Putin dan Xi Jinping

WASHINGTON, LELEMUKU.COM – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan dukungannya terhadap denuklirisasi global, mengklaim telah membahas topik tersebut dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Ketua China Xi Jinping. Pernyataan ini disampaikan Trump selama makan siang di Gedung Putih dengan para pemimpin Asia Tengah pada Kamis (6/11), di tengah upaya AS untuk memperkuat hubungan ekonomi dan keamanan dengan kawasan tersebut.

Dalam pidatonya, Trump menggambarkan pertemuan sebelumnya dengan Xi sebagai "sangat baik" dan menekankan doktrin denuklirisasi sebagai prioritas utamanya. "Kita sudah punya cukup senjata nuklir. Kita nomor satu, Rusia kedua, dan China ketiga—masih jauh di belakang, tapi mereka akan menyusul dalam empat atau lima tahun jika terus bekerja lembur," ujar Trump, seperti yang dikutip dari rekaman acara tersebut. 

Ia menambahkan, "Denuklirisasi akan menjadi hal yang luar biasa. Kita bisa menghancurkan dunia 150 kali—tidak perlu seperti itu. Saya sudah membahasnya dengan Presiden Putin dan Ketua Xi. Semua orang lebih suka menghabiskan uang itu untuk hal-hal yang benar-benar membantu orang hari ini. Saya pikir ini mungkin. Saya benar-benar ingin perdamaian."

Pernyataan Trump ini muncul di tengah ketegangan nuklir global yang meningkat. Baru-baru ini, pada akhir Oktober 2025, Trump menginstruksikan Pentagon untuk melanjutkan pengujian senjata nuklir AS setelah jeda lebih dari 30 tahun, sebagai respons terhadap uji coba Rusia dan kemajuan arsenal China. 

Langkah tersebut menuai kritik dari para ahli non-proliferasi, yang khawatir dapat memicu perlombaan senjata baru. Namun, Trump kini menyoroti potensi dialog trilateral, meskipun belum ada konfirmasi resmi dari Moskow atau Beijing mengenai pembicaraan denuklirisasi.

Konteks Pertemuan dengan Pemimpin Asia Tengah

Makan siang di Gedung Putih merupakan bagian dari forum C5+1, yang melibatkan presiden dari Kazakhstan (Kassym-Jomart Tokayev), Kyrgyzstan (Sadyr Japarov), Tajikistan (Emomali Rahmon), Turkmenistan (Serdar Berdimuhamedov), dan Uzbekistan (Shavkat Mirziyoyev). Ini adalah pertemuan pertama para pemimpin tersebut di Washington secara bersamaan, menandai peningkatan keterlibatan AS di Asia Tengah.

Agenda utama fokus pada pengembangan rantai pasok mineral langka, yang krusial untuk teknologi tinggi seperti kendaraan listrik dan jet tempur. AS berupaya mengurangi ketergantungan pada China, yang mendominasi 80% produksi global mineral tersebut. 

Wakil Presiden JD Vance dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio turut hadir, menekankan komitmen AS untuk investasi di kawasan tersebut. Sehari sebelumnya, sekelompok senator bipartisan memperkenalkan undang-undang untuk mencabut pembatasan perdagangan era Soviet guna memfasilitasi investasi AS.

Trump memuji para pemimpin Asia Tengah sebagai mitra strategis, dengan Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev bahkan menyebut Trump sebagai "Presiden dunia" di Uzbekistan. Pertemuan ini juga dilihat sebagai upaya AS untuk mengimbangi pengaruh Rusia dan China di kawasan, di mana kedua negara memiliki ikatan ekonomi dan keamanan yang kuat.

Kremlin belum merespons secara resmi pernyataan Trump, meskipun Putin baru-baru ini menguji rudal jelajah Burevestnik dan torpedo bertenaga nuklir Poseidon, yang diklaim sebagai senjata tak tertandingi. Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China pada Oktober lalu menyatakan harapan agar AS menjunjung komitmennya terhadap larangan uji coba nuklir dan mendukung rezim non-proliferasi global.

Diplomasi Trump sendiri telah menghasilkan kesepakatan dagang sementara dengan China setelah pertemuan di Busan, Korea Selatan, pada akhir Oktober. Meski demikian, ketiga negara—AS, Rusia, dan China—memiliki sekitar 90% dari total 12.000 hulu ledak nuklir dunia, menjadikan denuklirisasi sebagai isu kompleks yang memerlukan negosiasi panjang.(evu)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya