Perlambatan Logistik Laut dan Udara di Papua, Sarmi dan Serui Tunjukkan Arah Berlawanan

Perlambatan Logistik Laut dan Udara di Papua, Sarmi dan Serui Tunjukkan Arah Berlawanan

JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Aktivitas logistik di Provinsi Papua menunjukkan tren yang beragam sepanjang Agustus 2025. Berdasarkan data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, terjadi perlambatan umum pada sektor transportasi laut dan udara, namun beberapa pelabuhan kecil justru mencatat lonjakan aktivitas yang signifikan.

Dalam rilis resmi BPS Provinsi Papua No. 210/10/94/Th. XXVIII, 1 Oktober 2025, disebutkan bahwa pelabuhan besar seperti Jayapura dan Biak mengalami penurunan tajam dalam arus barang dan penumpang. Namun di sisi lain, pelabuhan-pelabuhan yang lebih kecil seperti Sarmi dan Serui justru menunjukkan kinerja positif dengan peningkatan yang mencolok.

Kepala BPS Provinsi Papua, Adriana H. Carolina, SE, MM, menjelaskan bahwa Pelabuhan Sarmi mencatat lonjakan volume muat barang hingga 330,35% secara kumulatif Januari–Agustus 2025 dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, Pelabuhan Serui di Kabupaten Kepulauan Yapen juga mengalami kenaikan besar dalam aktivitas bongkar barang mencapai 93,49%. “Kondisi ini menggambarkan adanya pergeseran aktivitas ekonomi dan distribusi logistik ke wilayah pesisir dan kepulauan yang sebelumnya belum terlalu dominan,” jelasnya.

Sebaliknya, pelabuhan besar seperti Jayapura dan Biak justru mencatat penurunan signifikan baik pada jumlah penumpang maupun volume barang. Di Biak, misalnya, aktivitas keberangkatan penumpang turun hingga 90,24%, dan kedatangan menurun 93,14% dibandingkan bulan sebelumnya. Tren serupa juga terlihat di sektor udara, di mana Bandara Sentani mengalami penurunan penumpang sebesar 14,01% untuk keberangkatan dan 12,54% untuk kedatangan.

Fenomena ini menunjukkan terjadinya redistribusi pusat ekonomi di Papua. Daerah pesisir dan pedalaman seperti Sarmi dan Serui mulai berperan lebih besar dalam rantai pasok logistik, sementara pusat-pusat transportasi utama mengalami perlambatan. Para pengamat transportasi menilai pergeseran ini bisa menjadi peluang bagi daerah-daerah tersebut untuk mengembangkan potensi pelabuhan dan bandara sebagai simpul baru perdagangan antarwilayah.

Pemerintah daerah diharapkan dapat memanfaatkan momentum ini dengan memperkuat infrastruktur pelabuhan dan transportasi udara di wilayah yang sedang berkembang. Dengan dukungan kebijakan yang tepat, Sarmi dan Serui berpotensi menjadi motor pertumbuhan logistik baru di pesisir utara Papua. (joe)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya