Vaksin Kanker di Rusia Berbasis mRNA, Lolos Uji Praklinis dan Siap Digunakan

Vaksin Kanker di Rusia Berbasis mRNA, Lolos Uji Praklinis dan Siap Digunakan

VLADIVOSTOK, LELEMUKU.COM – Rusia mencatatkan terobosan besar dalam pengobatan kanker dengan pengumuman bahwa vaksin kanker berbasis mRNA telah lolos uji praklinis dan resmi memperoleh izin penggunaan. 

Pengumuman ini disampaikan oleh Veronika Skvortsova, Kepala Badan Medis-Biologi Federal Rusia (FMBA), pada Forum Ekonomi Timur ke-10 yang berlangsung di Vladivostok pada 3–6 September 2025. 

Vaksin ini, yang menjanjikan pengobatan kanker yang dipersonalisasi, dikatakan aman, efektif, dan siap digunakan mulai awal 2025, dengan distribusi gratis untuk pasien di Rusia.

Menurut Skvortsova, uji praklinis vaksin kanker menunjukkan hasil yang sangat menjanjikan. Vaksin ini terbukti aman untuk penggunaan berulang, mampu mengurangi ukuran tumor, memperlambat pertumbuhan kanker, dan memperpanjang kelangsungan hidup pasien. 

“Studi kami mengkonfirmasi keamanan vaksin, termasuk kemampuan untuk digunakan beberapa kali, serta efektivitas tinggi dalam mengecilkan tumor dan memperlambat perkembangannya,” ujar Skvortsova dalam pidatonya di forum tersebut.  

Vaksin ini dirancang sebagai terapi untuk pasien yang telah didiagnosis kanker, bukan sebagai pencegahan. Menggunakan teknologi mRNA, vaksin bekerja dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menyerang sel kanker berdasarkan antigen tumor spesifik setiap pasien. 

Pendekatan ini mirip dengan vaksin kanker yang sedang dikembangkan di negara lain, seperti oleh Universitas Florida untuk glioblastoma atau Moderna di AS, namun Rusia mengklaim keunggulan dalam kecepatan pengembangan dan aksesibilitas.

Pengembangan vaksin ini melibatkan kolaborasi antara FMBA, Pusat Penelitian Radiologi Kementerian Kesehatan Rusia, dan Pusat Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Nasional Gamaleya. 

Direktur Gamaleya, Alexander Gintsburg, sebelumnya menyatakan bahwa kecerdasan buatan (AI) digunakan untuk mempercepat desain vaksin, memungkinkan pembuatan terapi yang dipersonalisasi dalam waktu kurang dari satu jam. 

Biaya produksi per vaksin diperkirakan mencapai 300.000 rubel atau sekitar Rp45 juta, tetapi pemerintah Rusia berkomitmen menanggung seluruh biaya untuk memastikan akses gratis bagi pasien.

Pengumuman ini sejalan dengan pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Februari 2024, yang menyebut bahwa Rusia telah mendekati penciptaan vaksin kanker dan obat imunomodulator generasi baru. 

Skvortsova menambahkan bahwa vaksin untuk kanker kolorektal telah lolos semua tahap uji praklinis, sementara uji klinis untuk vaksin melanoma direncanakan dimulai di Pusat Gamaleya pada akhir 2025. (Evu)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya