Uni Emirat Arab Kutuk Keras Agresi Israel ke Doha, Sebut sebagai Pelanggaran Nyata Kedaulatan Qatar
ABU DHABI, LELEMUKU.COM - Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UAE), Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan, mengutuk dengan tegas serangan udara Israel ke Doha, Qatar, pada Selasa, 9 September 2025, yang menargetkan pertemuan pemimpin senior Hamas.
Dalam pernyataan resminya, ia menyebut serangan tersebut sebagai "agresi Israel yang nyata terhadap Doha, yang merupakan pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan Negara Qatar, dan serangan berbahaya terhadap hukum internasional."
Pernyataan Sheikh Abdullah ini sejalan dengan kecaman serupa dari negara-negara Teluk lainnya, termasuk Arab Saudi yang menyebutnya sebagai "agresi brutal Israel dan pelanggaran nyata terhadap kedaulatan saudara Qatar."
Ia juga menekankan bahwa serangan tak terkendali seperti ini berisiko memperdalam ketegangan regional dan merusak prospek stabilitas jangka panjang.
Operasi "Summit of Fire" Israel, yang dilakukan secara mandiri menurut kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, menggunakan 11 munisi presisi dari sepuluh jet tempur untuk menargetkan petinggi Hamas seperti Khalil al-Hayya, Zahar Jabarin, Khaled Mashal, dan Nizar Awadallah, yang sedang membahas proposal gencatan senjata dari Presiden AS Donald Trump.
Meskipun Israel Defense Forces (IDF) mengklaim operasi dilakukan dengan presisi tinggi untuk meminimalkan korban sipil, laporan Reuters menunjukkan asap membumbung di Distrik Katara setelah enam ledakan kuat, dan Al Arbi TV melaporkan para pemimpin Hamas berhasil melarikan diri.
Qatar sendiri mengecam serangan ini sebagai "serangan pengecut" yang melanggar hukum internasional, dan kini menangguhkan upaya mediasi untuk kesepakatan Gaza hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Spekulasi tentang keterlibatan AS tetap ada setelah ultimatum Trump di Truth Social akhir pekan lalu, meskipun Gedung Putih bungkam dan Israel menegaskan operasi mandiri.
Di media sosial, unggahan di X seperti dari penasihat diplomatik UAE Anwar Gargash menegaskan solidaritas penuh dengan Qatar, menyatakan "keamanan negara-negara Teluk tak terpisahkan."
Serangan ini berpotensi mengganggu proses perdamaian di Gaza, dengan Qatar memperketat keamanan di pangkalan Al-Udeid milik AS dan dunia internasional menyerukan de-eskalasi. (evu)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.
Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri
