Tiongkok Peringatkan AS untuk Hindari Perang dengan Venezuela

Tiongkok Peringatkan AS untuk Hindari Perang dengan Venezuela

BEIJING, LELEMUKU.COM – Tiongkok mengeluarkan peringatan keras kepada Amerika Serikat untuk menghindari konflik militer dengan Venezuela, menyusul eskalasi ketegangan antara Washington dan Caracas. 

Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Guo Jiakun, pada konferensi pers di Beijing pada 2 September 2025, di tengah tindakan AS yang meningkatkan tekanan terhadap pemerintahan Presiden Venezuela Nicolás Maduro. 

Tiongkok, sebagai sekutu strategis Venezuela, menegaskan bahwa intervensi asing dan sanksi sepihak hanya akan memperburuk situasi di kawasan Amerika Latin.

Ketegangan antara AS dan Venezuela memuncak setelah tindakan militer AS, termasuk pemboman kapal yang diduga membawa narkotika dari Venezuela pada Agustus 2025, serta pengiriman tiga kapal perusak dan skuadron amfibi dengan sekitar 4.000 marinir ke Karibia. 

Presiden AS Donald Trump juga menaikkan hadiah untuk informasi yang mengarah pada penangkapan Maduro menjadi US$50 juta pada awal Agustus 2025, menuduhnya terlibat dalam kartel narkoba.

Tindakan ini merupakan bagian dari kampanye tekanan maksimum pemerintahan Trump terhadap Venezuela, yang mencakup ancaman tarif 25% pada barang dari negara-negara yang membeli minyak dan gas Venezuela, termasuk Tiongkok, pada Maret 2025. 

Guo Jiakun mengecam langkah ini sebagai “perang tarif” yang merugikan bisnis dan konsumen AS, sambil menyerukan penghapusan sanksi sepihak yang dianggap melanggar kedaulatan Venezuela. 

“Kami menyerukan AS untuk menghentikan campur tangan dalam urusan dalam negeri Venezuela dan mencabut sanksi yang tidak sah,” ujar Guo.

Posisi Tiongkok untuk Venezuela

Tiongkok telah lama menjadi pendukung utama Venezuela, terutama sejak era kepemimpinan Hugo Chávez pada 1999. Hubungan strategis ini diperkuat dengan pinjaman lebih dari US$40 miliar dari Tiongkok untuk mendukung ekonomi Venezuela yang terhantam sanksi AS, serta impor sekitar 90% minyak Venezuela. 

Pada Forum Ekonomi Timur ke-10 di Vladivostok, 3–6 September 2025, Menteri Luar Negeri Tiongkok menyatakan komitmen untuk meningkatkan dukungan ekonomi bagi Caracas, meskipun menahan diri dari bantuan militer langsung untuk menghindari konfrontasi dengan AS.

Menteri Luar Negeri Venezuela Yván Gil menyambut baik dukungan Tiongkok, menyebutnya sebagai “persahabatan yang tak tergoyahkan” dalam unggahan di media sosial pada 22 Agustus 2025. 

Tiongkok juga menolak apa yang disebut sebagai “pola pikir hegemonik” AS, menekankan bahwa sanksi dan ancaman militer hanya memperburuk krisis kemanusiaan di Venezuela, yang telah menyebabkan lebih dari 7 juta warga mengungsi sejak 2015. (Evu)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya