Tiongkok Pasang Rig Minyak Pertama di Venezuela di Tengah Ancaman Invasi AS ke Caracas

Tiongkok Pasang Rig Minyak Pertama di Venezuela di Tengah Ancaman Invasi AS ke Caracas

CARACAS, LELEMUKU.COM - Tiongkok telah memasang rig minyak pertamanya di Venezuela melalui perusahaan swasta China Concord Resources Corp (CCRC). Hal ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat hubungan energi dengan Caracas. 

Investasi senilai lebih dari US$1 miliar ini, yang diumumkan pada 22 Agustus 2025, bertujuan untuk meningkatkan produksi minyak di dua ladang di Danau Maracaibo, dari 12.000 barel per hari (bpd) menjadi 60.000 bpd pada akhir 2026. 

Langkah ini terjadi di tengah eskalasi ketegangan, dengan Amerika Serikat mengerahkan kapal perang dan pasukan di Karibia, memicu spekulasi persiapan invasi ke Caracas. 

Tiongkok memperingatkan AS untuk menghindari konflik militer dengan Venezuela, menegaskan dukungannya pada pemerintahan Presiden Nicolás Maduro.

CCRC menandatangani perjanjian berbagi produksi selama 20 tahun dengan perusahaan minyak negara Venezuela, PDVSA, pada Mei 2024, untuk mengembangkan ladang minyak Lago Cinco dan Lagunillas Lago di Danau Maracaibo. 

Kesepakatan ini, yang dilakukan di bawah Undang-Undang Anti-Blokade Venezuela 2020, memungkinkan investor asing mengoperasikan ladang minyak dengan imbalan sebagian produksi. 

Investasi ini merupakan salah satu langkah langka perusahaan swasta Tiongkok di Venezuela, di mana Tiongkok telah lama menjadi sekutu utama, membeli lebih dari 90% ekspor minyak negara itu.

Menurut Reuters, Tiongkok telah menggelontorkan sekitar US$67 miliar ke Venezuela sejak 2007, menjadikannya kreditur terbesar di Amerika Selatan. 

Hubungan ini diperkuat oleh kebutuhan Venezuela akan pendanaan di tengah sanksi AS yang ketat sejak 2019, yang membatasi operasi PDVSA dan memutus akses ke pasar minyak global. 

Sanksi tersebut, yang diperketat kembali pada Mei 2025 dengan pencabutan izin operasi Chevron dan pengenaan tarif sekunder 25% untuk negara pembeli minyak Venezuela, membuat Tiongkok menjadi pembeli utama minyak mentah Venezuela.

Peringatan Tiongkok dan Implikasi Geopolitik

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Guo Jiakun, pada 2 September 2025, memperingatkan AS untuk menghentikan campur tangan dalam urusan Venezuela dan mencabut sanksi sepihak. 

“Tidak ada pemenang dalam perang tarif atau militer. AS harus menghormati kedaulatan Venezuela,” ujar Guo, menyinggung tarif 25% yang diberlakukan pada April 2025 untuk negara pembeli minyak Venezuela, termasuk Tiongkok. 

Beijing juga menolak apa yang disebutnya sebagai “yurisdiksi lengan panjang” AS, yang merugikan bisnis dan konsumen Amerika sendiri.

Langkah Tiongkok memasang rig minyak di Danau Maracaibo dilihat sebagai respons strategis untuk memperkuat posisi ekonomi di Venezuela, sekaligus menantang tekanan AS. Namun, Tiongkok tampaknya menghindari keterlibatan militer langsung untuk mencegah konfrontasi dengan AS, mengingat hubungan dagang yang sensitif. 

Forbes mencatat bahwa Tiongkok adalah satu-satunya aktor internasional yang mampu mendorong Venezuela menuju keterlibatan internasional yang produktif tanpa kekerasan, meskipun Beijing juga bisa memilih untuk memperkuat ketegangan jika kepentingannya terancam. (Evu)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya