Sylvanie Burton Desak Aksi Iklim Darurat dan Kritik Janji Palsu Pendanaan Negara Kaya

Sylvanie Burton Desak Aksi Iklim Darurat dan Kritik Janji Palsu Pendanaan Negara Kaya

NEW YORK, LELEMUKU.COM - Presiden Persemakmuran Dominica Sylvanie Burton menyampaikan pidato di Debat Umum Sesi ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada Kamis, 25 September 2025, menyoroti urgensi aksi iklim untuk membatasi pemanasan global pada 1,5 derajat Celsius, mengkritik negara kaya atas janji palsu pendanaan, serta mendesak solidaritas global di tengah ulang tahun ke-80 PBB yang menuntut komitmen nyata terhadap multilateralisme dan kerjasama internasional.

Burton memulai pidatonya dengan menekankan bahwa perubahan iklim bukan lagi ancaman masa depan, melainkan kenyataan pahit bagi negara kepulauan kecil seperti Dominica, yang sering menjadi korban badai dahsyat dan kenaikan permukaan laut. Ia mendesak tindakan tegas dan berani, menyatakan "Kita membutuhkan aksi mendesak, berani, dan tegas untuk membatasi pemanasan global pada 1,5 derajat Celsius... Tidak boleh ada tambang batu bara baru, ladang gas baru, atau sumur minyak baru."

Presiden Dominica itu juga mengkritik negara-negara kaya yang gagal memenuhi janji pendanaan iklim, menyoroti bahwa kebutuhan finansial untuk transisi energi dan kompensasi kerugian serta kerusakan mencapai triliunan dolar. "Kebutuhan finansial... mencapai triliunan dolar," tegasnya, sambil mendukung negosiator Kepulauan Pasifik dalam usulan pungutan pengiriman untuk mendanai adaptasi iklim.

Burton menekankan peran multilateralisme PBB sebagai satu-satunya forum untuk kerjasama global, memperingatkan bahwa kegagalan dalam aksi iklim akan memperburuk ketidakadilan bagi negara berkembang. Ia menyerukan solidaritas yang lebih kuat, termasuk dukungan bagi negara pulau kecil yang rentan, untuk mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di tengah krisis yang saling terkait seperti konflik dan kemiskinan.

Pidato ini disampaikan di tengah gelombang pidato kepala negara dan pemerintah dari 23-27 dan 29 September 2025, yang membahas isu mendesak seperti konflik di Ukraina, Gaza, Sudan, serta krisis iklim yang semakin parah.

Hingga Jumat, 26 September 2025, pidato Burton menjadi sorotan karena penekanannya pada keadilan iklim bagi negara rentan, dengan rekaman lengkap tersedia di situs resmi PBB, termasuk versi audio dalam bahasa Inggris. Analis internasional memuji pendekatan Dominica yang vokal terhadap tanggung jawab negara maju, di tengah tekanan global untuk merevitalisasi PBB. (evu)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya