Surangel Whipps Soroti Krisis Iklim dan Kedaulatan Maritim Negara di Pasifik
NEW YORK, LELEMUKU.COM – Presiden Republik Palau, Surangel S. Whipps, menyampaikan pidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 di New York, Amerika Serikat, pada 23-27 dan 29 September 2025.
Sebagai pemimpin yang menjabat sejak Januari 2021, Whipps memanfaatkan forum global ini untuk menyoroti isu-isu krusial bagi negara-negara kepulauan Pasifik, termasuk perubahan iklim, kedaulatan maritim, dan pembangunan berkelanjutan, sambil menegaskan komitmen Palau terhadap pelestarian lingkungan dan perdamaian dunia.
Dalam pidatonya yang disiarkan langsung melalui saluran resmi PBB, Whipps, yang berlatar belakang sebagai pengusaha dan mantan senator, menekankan bahwa Palau, sebagai negara kepulauan kecil, menghadapi ancaman eksistensial akibat kenaikan permukaan laut dan bencana iklim.
“Negara-negara seperti Palau berada di garis depan krisis iklim. Rumah kami terancam tenggelam. Kami menyerukan dunia untuk bertindak cepat, memenuhi janji pendanaan iklim, dan melindungi kedaulatan laut kami,” ujar Whipps.
Ia merujuk pada badai tropis yang menghantam wilayah Pasifik pada 2025, yang merusak infrastruktur vital dan mengganggu kehidupan masyarakat Palau.
Whipps juga menyentuh isu global seperti polusi laut dan ketimpangan ekonomi, mendesak negara-negara maju untuk memenuhi komitmen pendanaan iklim sebesar 100 miliar dolar AS per tahun guna mendukung negara berkembang yang rentan terhadap krisis lingkungan.
Sebagai presiden yang memimpin Palau dengan fokus pada konservasi laut, ia menegaskan peran negaranya dalam inisiatif PBB untuk melindungi 30 persen wilayah laut global pada 2030, dengan Palau sendiri telah menetapkan 80 persen wilayah lautnya sebagai kawasan konservasi. Pidato ini disambut tepuk tangan dari delegasi negara-negara Pasifik dan komunitas lingkungan, meskipun beberapa kritikus domestik menilai Whipps perlu lebih fokus pada isu ekonomi lokal seperti pengangguran.
Sidang Umum PBB ke-80, yang dibuka pada 22 September 2025, menjadi panggung bagi lebih dari 150 pemimpin dunia untuk membahas agenda seperti reformasi PBB, konflik Ukraina, dan krisis Gaza.
Whipps bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres pada 20 Februari 2025 untuk membahas isu iklim dan pembangunan, dan baru-baru ini bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada 22 September 2025 di sela-sela UNGA, membahas kerja sama dalam pelestarian laut dan energi terbarukan.
Sebagai pemimpin yang mewakili suara negara-negara kepulauan kecil, Whipps menegaskan visi Palau sebagai pelopor pelestarian lingkungan global. Pidatonya menekankan pentingnya solidaritas internasional, dengan harapan Palau dapat menginspirasi dunia untuk menjaga planet ini. “Kami bukan hanya korban krisis; kami adalah penjaga masa depan laut dan bumi,” tutupnya. (evu)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.
Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri
