Sidang Umum PBB ke-80 dengan Tema 'Better Together' Soroti Perdamaian dan Tantangan Global

Sidang Umum PBB ke-80 dengan Tema Better Together Soroti Perdamaian dan Tantangan Global.png

NEW YORK, LELEMUKU.COM – Debat umum Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 resmi dimulai pada Selasa, 23 September 2025 pagi waktu setempat, di Markas Besar PBB, New York, dengan menghadirkan para kepala negara dan pemerintahan, menteri, serta pembela hak asasi manusia dari seluruh dunia. 

Acara yang berlangsung hingga 27 September dan dilanjutkan pada 29 September ini bertema "Better Together: 80 years and more for peace, development and human rights", yang menekankan kolaborasi global untuk mengatasi krisis saling terkait demi memajukan perdamaian, keamanan, dan pembangunan berkelanjutan.

Tema ini dirayakan dalam rangka ulang tahun ke-80 PBB, merefleksikan pencapaian delapan dekade sejak didirikan dari abu perang dunia, sambil merancang jalur baru bagi sistem multilateral yang lebih inklusif dan responsif. 

Para pemimpin dunia diharapkan membahas isu mendesak seperti perang di Gaza, Ukraina, dan Sudan, ketidakpastian dampak kecerdasan buatan terhadap ekonomi dan sosial, serta krisis iklim yang menjadi fokus KTT Iklim pada 24 September menjelang COP30 di Brasil. 

Selain itu, diskusi mencakup kemajuan kesetaraan gender sejak Konferensi Beijing 1995 dan implementasi Solusi Dua Negara untuk Palestina.

Sidang dibuka oleh Sekretaris Jenderal PBB António Guterres dan Presiden Majelis Umum ke-80 Annalena Baerbock, diikuti pidato dari berbagai pemimpin. 

Pada sesi siang hari pertama, urutan pembicara mencakup Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Indonesia Prabowo Subianto, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan, Presiden Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarra, Raja Yordania Abdullah II, Presiden Korea Selatan Jae Myung Lee, Amir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Presiden Suriname Jennifer Geerlings-Simons, Presiden Lituania Gitanas Nausėda, Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa, Presiden Uruguay Yamandú Orsi, Presiden Slovenia Nataša Pirc Musar, Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, serta Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev.

Sesi sore hari pertama melanjutkan dengan pidato dari Presiden Mongolia Khurelsukh Ukhnaa, Presiden Turkmenistan Serdar Berdimuhamedov, Presiden Chile Gabriel Boric Font, Presiden Tajikistan Emomali Rahmon, Presiden Lebanon Joseph Aoun, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Kirgistan Sadyr Zhaparov, Presiden Kolombia Gustavo Petro Urrego, Presiden Polandia Karol Nawrocki, Presiden Mozambik Daniel Francisco Chapo, Presiden Vietnam Luong Cuong, Presiden Angola João Manuel Gonçalves Lourenço, Presiden Liberia Joseph Nyuma Boakai, Presiden Republik Demokratik Kongo Félix-Antoine Tshisekedi Tshilombo, Presiden Irak Abdullatif Jamal Rashid, dan Presiden Nauru David Ranibok Adeang.

Pada 22 September, acara pendahuluan mencakup Konferensi Tingkat Tinggi Internasional untuk Penyelesaian Damai Masalah Palestina, Momentum SDG yang menyoroti transformasi energi terbarukan dan kesetaraan gender, serta refleksi kemajuan hak perempuan. Sekretaris Jenderal Guterres pada 18 September menekankan perlunya dorongan untuk dunia yang lebih baik di tengah masa sulit. (evu)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya