Sheikh Tamim Bin Hamad Al Thani Kutuk Serangan Israel di Doha dan Genosida Israel di Gaza

Sheikh Tamim Bin Hamad Al Thani Kutuk Serangan Israel di Doha dan Genosida Israel di Gaza

NEW YORK, LELEMUKU.COM – Amir Negara Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, menyampaikan pidato berapi-api dalam Debat Umum Tingkat Tinggi Sesi ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York pada 23 September 2025. 

Dalam pidatonya, Sheikh Tamim mengecam keras serangan Israel terhadap delegasi Hamas di Doha sebagai terorisme negara, sambil menyoroti upaya genosida di Gaza dan mendesak pemulihan keamanan kolektif berdasarkan Piagam PBB.

Sheikh Tamim memulai pidatonya dengan merefleksikan pendirian PBB 80 tahun lalu yang dibentuk dari pelajaran dua perang dunia, menekankan pentingnya menjunjung prinsip universal. Jika kita membiarkan pelanggaran berlanjut, itu berarti membiarkan hukum rimba di mana pelaku dan pelanggar menikmati manfaat hanya karena mereka bisa, ujarnya, sambil menyerukan pemulihan keamanan kolektif berdasarkan Piagam PBB.

Ia mengenang serangan licik pada 9 September lalu di Doha yang menargetkan delegasi negosiasi Hamas di kawasan perumahan dengan sekolah dan misi diplomatik, yang ia klasifikasikan sebagai terorisme negara. 

"Itu juga upaya membunuh politisi yang menjadi anggota delegasi yang bernegosiasi dengan Israel saat mereka mempelajari penawaran Amerika," tegasnya, sambil mengecam pembunuhan politik dan upaya merusak diplomasi untuk mengakhiri genosida terhadap rakyat Gaza.

Sheikh Tamim menyoroti peran mediasi Qatar bekerja sama dengan Mesir dan Amerika Serikat, yang berhasil membebaskan sandera, meskipun kesepakatan terakhir dibatalkan sepihak oleh Israel, menghalangi gencatan senjata permanen, pembebasan semua sandera, penarikan pasukan penjajah dari Gaza, akses kemanusiaan, dan pembebasan tahanan Palestina. 

"Mereka datang ke negara kami dan merencanakan serangan terhadapnya. Mereka bernegosiasi dengan delegasi dan merencanakan pembunuhan anggota negosiasi," katanya, menuduh pemimpin Israel ingin melanjutkan perang karena percaya pada Greater Israel dan menggunakan perang untuk memperluas pemukiman serta mengubah status quo di situs suci Al-Quds al-Sharif.

Ia menuduh Israel ingin memaksakan kehendaknya pada tetangga Arab, dan siapa pun yang menentangnya disebut anti-Semit atau teroris, meskipun sekutu Israel menyadari fakta ini dan menolaknya. Qatar berkomitmen melanjutkan upaya mediasi dengan Mesir dan AS, menghargai negara-negara yang telah mengakui Negara Palestina dan mendesak lebih banyak lagi untuk melakukannya.

Sheikh Tamim juga membahas upaya diplomatik Qatar di krisis lain, termasuk Ukraina dan perang Afrika, seperti penandatanganan deklarasi prinsip di Doha antara Republik Demokratik Kongo dan Aliansi Sungai Kongo pada Maret, mendukung kepemimpinan AS untuk kesepakatan perdamaian di timur negara itu. 

Untuk Suriah, ia berharap stabilitas, pembangunan, dan supremasi hukum, menolak campur tangan eksternal terutama upaya Israel membagi Suriah, serta berjanji dukungan untuk rakyat Suriah.

Ia mencatat kemajuan positif di Timur Tengah, seperti pemilihan presiden dan pengangkatan perdana menteri di Lebanon, serta berjanji dukungan untuk pemerintah, rakyat, lembaga, dan tentara Lebanon. Untuk Sudan, ia menyerukan semua pihak memprioritaskan kepentingan nasional, terlibat dalam dialog komprehensif untuk perdamaian permanen, serta mempertahankan persatuan, integritas teritorial, dan kemerdekaan.

Pidato ini disiarkan langsung melalui saluran PBB dan menarik perhatian dunia, terutama di tengah eskalasi konflik Gaza. Selama kunjungan, Sheikh Tamim juga berpartisipasi dalam sesi pembukaan Sesi ke-80 PBB. 

Debat Umum berlangsung hingga 27 dan 29 September 2025, membahas isu mendesak seperti perdamaian, keamanan, dan hak asasi manusia. Rekaman lengkap tersedia di situs resmi PBB, dengan reaksi kuat dari negara-negara Arab yang mendukung seruannya untuk keadilan di Palestina. (evu)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya