Sergey Lavrov Tegaskan Rusia Tak Berniat Serang Eropa, Harap Dialog dengan AS untuk Selesaikan Krisis Ukraina

Sergey Lavrov Tegaskan Rusia Tak Berniat Serang Eropa, Harap Dialog dengan AS untuk Selesaikan Krisis Ukraina

NEW YORK, LELEMUKU.COM – Menteri Luar Negeri Federasi Rusia, Sergey V. Lavrov, menyampaikan pidato tajam dalam Debat Umum Tingkat Tinggi Sesi ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di Markas Besar PBB, New York, pada 27 September 2025. 

Dalam pidatonya, Lavrov menegaskan bahwa Rusia tidak memiliki niat menyerang Eropa atau negara NATO, tetapi memperingatkan respons tegas terhadap agresi apa pun, sambil menyatakan harapan kerjasama pragmatis dengan Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump untuk menyelesaikan krisis Ukraina dan menghindari risiko perang global.

Lavrov membuka pidatonya dengan merefleksikan tema Sesi ke-80 PBB, yaitu Better Together: 80 Years and More for Peace, Development, and Human Rights, sambil menekankan peran PBB sebagai forum utama untuk membahas isu global saling terkait seperti perdamaian, keamanan, dan pembangunan berkelanjutan. 

Tiga tahun sejak invasi Rusia ke Ukraina, ia menyatakan adanya harapan dari pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dan Trump, mengatakan bahwa pendekatan administrasi AS saat ini menunjukkan keinginan untuk berkontribusi secara realistis dalam menyelesaikan krisis Ukraina serta mengembangkan kerjasama pragmatis tanpa sikap ideologis. 

"Rusia dan AS memiliki tanggung jawab khusus atas keadaan dunia dan menghindari risiko yang bisa menyeret umat manusia ke perang baru," tegasnya.

Pada isu Eropa, Lavrov menyangkal tuduhan bahwa Rusia berniat menyerang negara NATO atau UE, menyatakan bahwa Rusia tidak pernah memiliki dan tidak memiliki niat seperti itu. 

Namun, ia memperingatkan bahwa agresi apa pun terhadap negaranya akan dijawab dengan respons tegas, dan tidak boleh ada keraguan tentang hal ini di kalangan NATO dan UE. Ia menyinggung insiden drone di wilayah Eropa sebagai akibat jamming sinyal Ukraina, bukan tindakan Rusia.

Lavrov juga menyentuh situasi Gaza dan Tepi Barat, mengutuk tindakan Israel sebagai upaya kudeta untuk mengubur keputusan PBB tentang pembentukan negara Palestina, sambil mendukung solusi dua negara. 

Pidato ini disampaikan di tengah pertemuan para pemimpin dunia yang membahas tantangan global melalui Debat Umum, di mana 193 negara anggota PBB memiliki suara setara untuk memajukan Piagam PBB yang didirikan pada 1945.

Pidato ini disiarkan langsung melalui Web TV PBB dan YouTube, menarik perhatian dunia terutama di tengah ketegangan Ukraina dan Timur Tengah. Selama kunjungan, Lavrov juga berpartisipasi dalam pertemuan sampingan G20 Menteri Luar Negeri. Debat Umum berlangsung hingga 29 September 2025, membahas isu mendesak seperti keamanan internasional dan hak asasi manusia. Rekaman lengkap tersedia di situs resmi PBB, dengan reaksi campur dari Barat yang mengkritik nada defensif Rusia dan negara berkembang yang menghargai seruannya untuk dialog multilateral. (evu)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya