Protes Massal Lumpuhkan Prancis, Jalan Raya Diblokir Truk dan Traktor

PARIS, LELEMUKU.COM - Prancis menghadapi gelombang protes besar-besaran yang menyebabkan penutupan sejumlah jalan raya dan gangguan lalu lintas di berbagai kota, termasuk Paris, Marselha, Montpellier, Nantes, Lyon, Bordeaux, dan Toulouse.

Aksi demonstrasi pada Rabu, 10 September 2025, yang dikenal sebagai gerakan “Blokir Semua”, melibatkan pemblokiran jalan menggunakan truk, traktor, dan barikade seperti ban serta tong sampah yang dibakar.

Jalan lingkar Paris, salah satu jalur perkotaan tersibuk di Eropa, termasuk yang terdampak. Di Nantes, polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan demonstran yang berusaha memblokir sebuah bundaran.

Sementara itu, di Toulouse, kebakaran menyebabkan gangguan pada layanan kereta api.

Menurut Menteri Dalam Negeri Bruno Retailleau, sekitar 80.000 petugas keamanan dikerahkan di seluruh negeri, dengan 6.000 di antaranya berada di Paris, sebanyak 192 orang ditahan, 132 di antaranya di ibu kota.

Protes ini bermula dari unggahan di media sosial sejak Mei 2025 dan mendapat dukungan dari kelompok-kelompok kiri serta sayap kiri ekstrem, yang menyuarakan ketidakpuasan terhadap kebijakan politik dan rencana penghematan pemerintah.

Situasi semakin memanas setelah Perdana Menteri François Bayrou dilengserkan melalui mosi tidak percaya pada 8 September.

Banyak demonstran menuntut pengunduran diri Presiden Emmanuel Macron. Penunjukan Sébastien Lecornu sebagai Perdana Menteri baru, yang menjadi perdana menteri kelima dalam kurun waktu kurang dari dua tahun, juga memicu kritik.

Seorang perwakilan serikat pekerja CGT dari sektor transportasi umum di Paris menyatakan bahwa kebijakan Macron menjadi pemicu utama ketidakpuasan.

Untuk mengantisipasi aksi yang lebih radikal, pemerintah memperketat keamanan di lokasi strategis seperti stasiun kereta, pelabuhan, dan bandara. Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil Prancis juga mengeluarkan peringatan mengenai potensi keterlambatan penerbangan akibat protes ini. (Evu)