Polisi Ungkap Peningkatan Kasus Penyalahgunaan Narkoba di Boven Digoel pada 2025

Polisi Ungkap Peningkatan Kasus Penyalahgunaan Narkoba di Boven Digoel pada 2025

TANAH MERAH, LELEMUKU.COM - Upaya menekan Angka Kasus Narkoba peran para orang tua harus lebih berikan perhatian kepada Putra – Putrinya, “Kasat Narkoba Polres Boven Digoel Ipda Dias T.S Okta, SH dalam keteranganya ke awak media, hari senin (29/09/25).

Ada kurang lebih sekitar 13 anak yg di lakukan pembinaan Sat Narkoba Res Boven Digoel dimana anak – anak tersebut rata – rata putus sekolah dan kurangnya lapangan pekerjaan serta adanya kegiatan aktifitas yang kurang produktif di kampung/tempat domisili mereka sehingga anak – anak tersebut mengikuti kebiasaan lingkungan sekitar dengan hal – hal yg negatif contohnya seperti konsumsi miras lokal, dll.

Dari keterangan yang di peroleh anak – anak tersebut mencoba narkotika jenis ganja karena sejak dini sudah mengenal rokok sehingga mereka penasaran dan ingin mencoba-coba.

Polres Boven Digoel dalam menangani hal ini bekerjasama dengan Satgas Pamtas, dengan pihak Imigrasi, dan Bea cukai di daerah perbatasan RI- PNG dalam pelaksanaan sweeping dan patroli diwalayah perbatasan beberapa kasus sudah berhasil ditangani dan diproses di pengadilan.

Sebagain besar pelaku ataupun pemakai dalam mendapatkan ganja tanpa membeli tetapi dengan cara barter barang untuk mendapatkan Ganja dari PNG diwilayah perbatasan.

Miras Lokal juga banyak mendominasi kenakalan remaja sehingga melakukan tindakan pidana beberapa upaya sudah dilaksanakan razia dan pembinaan kepada tersangka peningkatan ini terjadi karena miras lokal mudah didapatkan dan harga terjangkau

Dalam penertiban dilapangan kadang terkendala kepada masyarakat di sekitar penjual yang kurang kooperatif untuk memberikan informasi kepada pihak kami, akhir – akhir ini banyak miras lokal diproduksi di luar kota tanah Merah di buat di tempat lain hutan – hutan saat penggerebekan hanya tempat penjualan yang kami dapati.

Polres Boven Digoel juga terus berupaya memberikan sosialisasi kepada pelajar SMP, SMA dan SMK secara rutin dilaksanakan agar dapat para pelajar memahami tentang Bahaya Narkoba.

Selain itu dijelaskan bahwa penyakit masyarakat tidak muncul begitu saja, melainkan berakar dari berbagai persoalan sosial seperti kemiskinan, rendahnya pendidikan, kurangnya pengawasan lingkungan, hingga hilangnya nilai moral dan kebersamaan. Jika akar masalah ini tidak ditangani dengan serius, maka penyakit sosial seperti penyalahgunaan narkoba, kriminalitas, prostitusi, hingga tindak kekerasan akan terus tumbuh dan merusak sendi kehidupan bangsa.

Di sinilah pentingnya peran serta pemerintah dan masyarakat yang berjalan beriringan. Pemerintah berkewajiban menyediakan regulasi yang jelas, menegakkan hukum dengan tegas, serta menghadirkan program pembangunan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, baik di bidang pendidikan, kesehatan, maupun kesejahteraan ekonomi. Namun, peran pemerintah saja tidaklah cukup.

Masyarakat harus menjadi garda terdepan dalam menciptakan lingkungan yang sehat, aman, dan berkarakter. Peran keluarga, tokoh agama, tokoh adat, hingga organisasi kemasyarakatan sangat menentukan dalam menanamkan nilai moral, mengawasi perilaku sosial, serta menjadi bagian dari solusi, bukan justru menutup mata terhadap masalah.

Sinergi antara pemerintah dan masyarakat inilah yang menjadi kunci. Dengan bergandengan tangan, membangun kesadaran kolektif, dan menyelesaikan akar permasalahan sejak dini, maka upaya mencegah serta mengurangi penyakit masyarakat akan lebih efektif. Hanya dengan kebersamaan, kita dapat mewujudkan tatanan kehidupan yang lebih aman, tertib, dan bermartabat. “Jelasnya. (polri)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya