Philip Isdor Mpango Soroti Reformasi PBB, Minta Perhatian dan Keadilan untuk Negara di Afrika
NEW YORK, LELEMUKU.COM – Wakil Presiden Republik Persatuan Tanzania, Philip Isdor Mpango, menyampaikan pidato yang tegas dalam Debat Umum Tingkat Tinggi Sesi ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York pada 25 September 2025.
Dalam pidatonya, Mpango menekankan perlunya reformasi mendalam pada PBB untuk meningkatkan representasi Afrika, sambil mendesak keadilan iklim global yang adil bagi negara-negara berkembang serta komitmen kuat terhadap multilateralisme untuk mengatasi konflik dan kemiskinan di benua hitam.
Mpango membuka pidatonya dengan merefleksikan tema Sesi ke-80 PBB, yaitu Better Together: 80 Years and More for Peace, Development, and Human Rights, sambil menyatakan bahwa setelah 80 tahun, PBB harus berevolusi menjadi lebih inklusif agar relevan dengan tantangan kontemporer.
Ia menyoroti bahwa Afrika, yang menyumbang lebih dari separuh anggota PBB, masih kurang terwakili di Dewan Keamanan, dan menyerukan penambahan kursi tetap bagi benua tersebut untuk memastikan suara Afrika didengar dalam keputusan global. Reformasi ini bukan kemewahan, melainkan kebutuhan mendesak untuk perdamaian yang adil, tegasnya.
Ia secara khusus membahas dampak perubahan iklim terhadap Afrika, menggambarkan Tanzania sebagai salah satu negara yang paling rentan terhadap kekeringan, banjir, dan hilangnya lahan pertanian akibat emisi negara maju.
Mpango mendesak negara-negara industri untuk memenuhi komitmen pendanaan iklim sebesar 100 miliar dolar AS per tahun, serta transfer teknologi hijau untuk mendukung transisi energi yang adil. Kami tidak bisa terus menjadi korban dari krisis yang bukan kita ciptakan, ujarnya, sambil menekankan peran PBB dalam memfasilitasi aksi kolektif menuju emisi nol bersih.
Pada isu pembangunan, Mpango berbagi kemajuan Tanzania dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, termasuk pengurangan kemiskinan ekstrem melalui program pertanian berkelanjutan dan investasi infrastruktur, meskipun tantangan utang global menghambat kemajuan. Ia juga menyambut upaya perdamaian di wilayah Afrika Timur, seperti peran Tanzania dalam mediasi konflik di Sudan Selatan dan Somalia, serta menyerukan dukungan internasional yang lebih besar untuk inisiatif regional Uni Afrika. Sebagai negara yang aktif di Gerakan Non-Blok, Tanzania berkomitmen untuk mempromosikan dialog damai dan resolusi konflik tanpa kekerasan.
Mpango menutup pidatonya dengan seruan untuk solidaritas global yang lebih kuat, di mana negara kaya berbagi beban dengan yang miskin untuk membangun dunia yang lebih baik. Pidato ini disiarkan langsung melalui Web TV PBB dan YouTube, menarik perhatian komunitas Afrika dan advokasi iklim. Selama kunjungan, Mpango juga membuka Forum Perdagangan dan Investasi Tanzania-AS di pinggir sidang untuk memperkuat kemitraan ekonomi. Debat Umum berlangsung hingga 27 dan 29 September 2025, membahas isu mendesak seperti keamanan, pembangunan berkelanjutan, dan perubahan iklim. (evu)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.
Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri
