Pelanggaran Ruang Udara Polandia oleh Drone Rusia Picu Ketegangan dengan NATO
WARSAWA, LELEMUKU.COM – Insiden serius terjadi di desa Wyryki, Provinsi Lublin, Polandia timur, pada malam Selasa (9/9/2025), ketika puing-puing drone Rusia menghantam atap sebuah rumah warga dan merusak sebuah mobil. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun insiden tersebut memicu kepanikan warga dan dugaan pelanggaran ruang udara Polandia oleh Rusia, yang disebut sebagai yang terparah sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022.
Menurut laporan Polsat News, pihak kepolisian Lublin mengkonfirmasi bahwa puing-puing drone jatuh di properti warga di Wyryki.
Gubernur Kabupaten Włodawa, Mariusz Zańko, menyatakan bahwa pihak berwenang masih menyelidiki apakah kerusakan disebabkan oleh drone itu sendiri atau hanya puing-puingnya.
Warga setempat melaporkan mendengar ledakan dan melihat jet tempur Polandia melintas, menandakan respons cepat militer terhadap ancaman tersebut.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, menyebut insiden ini sebagai “pelanggaran paling serius terhadap ruang udara Eropa oleh Rusia sejak dimulainya perang.”
Dalam pernyataannya di media, Kallas menegaskan bahwa pelanggaran ini kemungkinan disengaja, bukan kecelakaan, dan menyerukan peningkatan tekanan terhadap Rusia.
Namun, sumber yang dikutip Reuters menyatakan bahwa NATO tidak menganggap insiden ini sebagai “serangan langsung”, meskipun diakui sebagai pelanggaran ruang udara. Komando Operasional Angkatan Bersenjata Polandia menyebutnya sebagai “tindakan agresi” dan “pelanggaran belum pernah terjadi sebelumnya”.
Militer Polandia melacak puluhan objek udara melalui radar dan berhasil menembak jatuh beberapa drone Rusia yang memasuki wilayah udara mereka, menandai konfrontasi langsung pertama dengan target Rusia sejak 2022.
Perdana Menteri Polandia Donald Tusk mengkonfirmasi bahwa “sejumlah besar drone Rusia” melanggar ruang udara Polandia selama serangan besar-besaran Rusia terhadap Ukraina.
Tusk menyatakan bahwa ia terus berkoordinasi dengan Sekjen NATO dan sekutu lainnya untuk menangani situasi ini.
Sementara itu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dikabarkan mendorong alokasi dana untuk memperkuat pertahanan, termasuk pembangunan “tembok drone” sebagai respons terhadap ancaman serupa.
Insiden ini terjadi bersamaan dengan serangan udara Rusia yang intensif terhadap Ukraina, dengan laporan dari Kyiv menyebutkan 728 drone diluncurkan dalam semalam. (evu)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.
Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri
