Nasib Para Pemimpin Hamas di Doha Masih Belum Jelas Pasca Serangan Israel, Qatar Tunda Mediasi Gaza

Nasib Para Pemimpin Hamas di Doha Masih Belum Jelas Pasca Serangan Israel, Qatar Tunda Mediasi Gaza

DOHA, LELEMUKU.COM – Nasib delegasi pemimpin senior Hamas yang menjadi sasaran serangan udara Israel di Doha, Qatar, pada Selasa, 9 September 2025, masih belum jelas. 

Hamas belum memberikan pernyataan resmi melalui saluran komunikasi mereka mengenai kondisi para pemimpinnya, termasuk Khalil al-Hayya, Zahar Jabarin, Khaled Mashal, dan Nizar Awadallah, yang menjadi target operasi Israel bertajuk “Summit of Fire”. 

Namun, sumber Hamas kepada Al Jazeera melaporkan bahwa delegasi tersebut selamat dari serangan, meskipun tidak ada rincian mengenai kemungkinan luka atau korban.

Serangan yang dilakukan oleh sepuluh jet tempur Israel dengan 11 munisi presisi ini menargetkan pertemuan delegasi Hamas yang sedang membahas proposal gencatan senjata dari Presiden AS Donald Trump di Distrik Katara, Doha. 

Israel Defense Forces (IDF) mengklaim operasi ini dilakukan dengan “presisi tinggi” untuk meminimalkan korban sipil, tetapi laporan Reuters mencatat asap tebal membumbung setelah enam ledakan kuat mengguncang kawasan tersebut. 

Meskipun kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa operasi ini “sepenuhnya independen Israel”, spekulasi tentang koordinasi dengan AS tetap mengemuka setelah pernyataan Trump di Truth Social pada Senin, 8 September 2025, yang menyebut Israel telah menerima “terms saya” dan memperingatkan Hamas dengan “peringatan terakhir”.

Qatar, yang selama ini menjadi mediator utama dalam negosiasi Israel-Hamas, mengutuk serangan ini sebagai “serangan pengecut” dan “pelanggaran nyata kedaulatan.” Mereka juga mengumumkan penundaan sementara upaya mediasi untuk gencatan senjata di Gaza. 

Kecaman serupa datang dari Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, yang menyebut serangan ini sebagai “pelanggaran nyata terhadap kedaulatan Qatar” dan mendesak semua pihak untuk fokus pada gencatan senjata permanen. 

Menteri Luar Negeri UAE Sheikh Abdullah bin Zayed dan Arab Saudi juga mengecam tindakan Israel sebagai “agresi brutal” yang membahayakan stabilitas regional.

Ketidakpastian nasib delegasi Hamas memicu spekulasi di media sosial, dengan berita Arabia yang menyebutkan bahwa delegasi pimpinan Khalil al-Hayya selamat, meskipun laporan awal dari Al Hadath mengklaim beberapa pemimpin tewas. 

Dengan Qatar memperketat keamanan di pangkalan Al-Udeid milik AS dan dunia internasional menyerukan de-eskalasi, ketegangan di Timur Tengah kini berada pada titik kritis, dengan prospek perdamaian di Gaza semakin terancam. (evu)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya