Muktamar X PPP Ricuh dengan Adu Jotos dan Lempar Kursi, Gus Yasin Redam dengan Sholawat

JAKARTA, LELEMUKU.COM - Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, pada Sabtu 27 September 2025, berlangsung panas dengan aksi adu teriak, baku hantam, dan lemparan kursi di antara kader partai. 

Keributan ini memuncak saat istirahat jelang adzan magrib, tepat setelah Plt Ketua Umum PPP, Mardiono, keluar ruangan untuk wawancara dengan media, di mana pendukungnya menyanyikan yel-yel mendukung kelanjutannya memimpin partai.

Pantauan lapangan menunjukkan, saat sesi wawancara Mardiono, tiba-tiba terdengar teriakan "Perubahan, perubahan, perubahan" dari kader non-pendukung di belakang barisan media, menuntut pergantian pucuk pimpinan PPP periode 2025-2030. 

Teriakan itu langsung disambut balasan dari kubu pendukung Mardiono, memicu keributan yang tak terhindarkan. Kader PPP yang mayoritas mengenakan baju hijau terlibat aksi fisik di luar ruangan muktamar, dengan kursi besi dilempar hingga melayang ke tengah kerumunan, berlangsung sekitar lima menit.

Aksi baku hantam akhirnya mereda setelah politisi PPP Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin, Wakil Gubernur Jawa Tengah, turun tangan menenangkan emosi kader dengan membaca sholawat bersama, mengubah suasana tegang menjadi lebih kondusif. Wakil Ketua Umum DPP PPP, Rusli Effendi, juga mengimbau seluruh kader untuk menahan diri dan berperilaku sesuai ajaran Islam, agar muktamar berjalan lancar.

Keributan ini tak lepas dari persaingan sengit menjelang pemilihan Ketua Umum, agenda utama muktamar yang berlangsung hingga 29 September 2025. 

Dua kandidat utama adalah Plt Ketua Umum Mardiono dan mantan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, yang diklaim mendapat dukungan dari sejumlah Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP. 

Panasnya situasi juga dipicu merosotnya perolehan suara PPP di Pemilu 2024, yang hanya 3,87 persen atau 5.878.777 suara, gagal memenuhi parliamentary threshold 4 persen sehingga tersingkir dari Senayan. (evu)