Muhammad Athaya Helmi Nasution Meninggal Akibat Kelelahan Berat Saat Jadi Pemandu Pejabat di Austria

Muhammad Athaya Helmi Nasution Meninggal Akibat Kelelahan Berat Saat Jadi Pemandu Pejabat di Austria

AMSTERDAM, LELEMUKU.COM – Muhammad Athaya Helmi Nasution, seorang pelajar berusia 18 tahun yang sedang menempuh pendidikan di Belanda, meninggal dunia secara tragis akibat kelelahan berat yang dipicu oleh dehidrasi dan panas berlebih. 

Insiden ini terjadi saat ia secara informal bertindak sebagai pemandu kunjungan kerja (kunker) pejabat Indonesia 27 Agustus di Austria. 

Kabar ini mulai heboh di media sosial pada Selasa 9 September 2025 setelah mengetahui kematian Athaya yang disebabkan oleh heatstroke disertai kekurangan cairan dan nutrisi yang mengakibatkan ketidakseimbangan elektrolit hingga kejang (seizure).

Hal ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan komunitas pelajar Indonesia di sana.

Menurut informasi yang dihimpun dari keluarga almarhum, Muhammad Athaya Helmi Nasution, yang akrab disapa Athaya, terlibat dalam kegiatan tersebut tanpa persiapan yang memadai. 

Sebagai mahasiswa yang fasih berbahasa Belanda dan mengenal wilayah Eropa, ia dipanggil secara informal untuk mendampingi rombongan pejabat selama kunjungan kerja. 

Namun, jadwal yang padat dan kondisi cuaca panas ekstrem di musim panas Eropa membuatnya kelelahan berat. 

Tubuhnya akhirnya menyerah akibat heatstroke yang merusak sistem organ secara keseluruhan, ditambah dehidrasi parah dan kekurangan nutrisi yang memicu ketidakseimbangan elektrolit.

Keluarga almarhum menyampaikan kekecewaan mendalam karena tidak ada permintaan maaf dari pihak terkait, termasuk pejabat yang didampingi maupun event organizer (EO) yang mengatur kegiatan. 

Hingga kini, tidak ada upaya tanggung jawab dari koordinator liaison officer (LO), EO, maupun pejabat untuk bertemu langsung dengan keluarga. 

Bahkan, menurut pernyataan keluarga, terdapat indikasi penutupan informasi dari pihak EO, yang membuat proses transparansi tertutup rapat. 

Kasus ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai keselamatan dan tanggung jawab dalam kegiatan kunjungan kerja pejabat di luar negeri, terutama ketika melibatkan warga sipil seperti pelajar secara informal. 

Komunitas pelajar Indonesia di Belanda telah menyuarakan solidaritas melalui media sosial. Mereka menuntut investigasi independen untuk mengungkap kronologi lengkap kejadian ini.

Pihak kedutaan besar Republik Indonesia di Belanda belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini, meskipun pihak berwenang setempat telah menangani proses administrasi jenazah. (Evu)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya