Mohamed Younis A Menfi Soroti Reunifikasi Libya Pasca-Konflik dan Perdamaian Regional
NEW YORK, LELEMUKU.COM - Presiden Dewan Kepresidenan Negara Libya Mohamed Younis A Menfi menyampaikan pidato di Debat Umum Sesi ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada Kamis, 25 September 2025, menyoroti upaya reunifikasi Libya pasca-konflik, tantangan ekonomi akibat sanksi, serta mendesak komunitas internasional untuk mendukung stabilitas regional di tengah ulang tahun ke-80 PBB yang menuntut komitmen multilateral lebih kuat.
Menfi memulai pidatonya dengan merefleksikan kemajuan Libya sejak pembentukan Dewan Kepresidenan pada 2020, menekankan dialog nasional dan pemilu yang tertunda sebagai kunci reunifikasi. Ia menyoroti bagaimana konflik internal dan intervensi asing telah menghambat pemulihan, sambil menyatakan bahwa "Libya siap untuk masa depan damai jika PBB dan mitra internasional mendukung proses inklusif tanpa campur tangan eksternal."
Presiden Libya itu juga membahas tantangan ekonomi, di mana sanksi dan ketidakstabilan telah menyebabkan krisis kemanusiaan, dengan jutaan warga bergantung pada bantuan. Menfi mendesak pencabutan sanksi sepihak dan dukungan untuk rekonstruksi infrastruktur, menekankan bahwa "stabilitas Libya adalah fondasi perdamaian di Laut Mediterania dan Afrika Utara."
Pada isu regional, Menfi mengecam milisi bersenjata dan pengaruh asing, sambil mendukung solusi dua negara untuk Palestina dan menyerukan gencatan senjata di Gaza. Ia menyerukan peran PBB dalam mediasi konflik Libya, termasuk pengawasan pemilu dan bantuan kemanusiaan, dengan tegas menyatakan bahwa "Libya membutuhkan dukungan PBB untuk menghindari kekosongan kekuasaan yang menguntungkan teroris."
Pidato ini disampaikan di tengah gelombang pidato kepala negara dan pemerintah dari 23-27 dan 29 September 2025, yang membahas isu mendesak seperti konflik di Ukraina, Gaza, Sudan, serta krisis iklim yang semakin parah.
Hingga Jumat, 26 September 2025, pidato Menfi menjadi sorotan karena penekanannya pada reunifikasi Libya dan stabilitas regional, dengan rekaman lengkap tersedia di situs resmi PBB, termasuk versi audio dalam bahasa Inggris dan Arab. Analis internasional memuji pendekatan Libya yang pragmatis terhadap perdamaian, di tengah tekanan global untuk merevitalisasi PBB. (evu)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.
Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri
