Masoud Pezeshkian Serukan Dialog dan Keadilan Global di Sidang Umum PBB ke-80
NEW YORK, LELEMUKU.COM – Presiden Republik Islam Iran, Masoud Pezeshkian, menyampaikan pidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 di New York, Amerika Serikat, pada 23-27 dan 29 September 2025.
Sebagai pemimpin yang dilantik pada Juli 2024, Pezeshkian memanfaatkan forum global ini untuk menyoroti isu-isu krusial seperti dialog antarnegara, keadilan ekonomi global, dan penyelesaian konflik melalui diplomasi, sambil menegaskan komitmen Iran terhadap perdamaian dunia dan multilateralisme.
Dalam pidatonya yang disiarkan langsung melalui saluran resmi PBB, Pezeshkian, yang berlatar belakang sebagai dokter bedah dan mantan anggota parlemen, menekankan bahwa Iran, sebagai aktor penting di Timur Tengah, berkomitmen untuk mempromosikan dialog guna mengurangi ketegangan regional dan global.
“Dunia membutuhkan lebih banyak dialog daripada konfrontasi. Iran siap bekerja sama untuk keadilan ekonomi dan penyelesaian konflik melalui diplomasi, bukan sanksi atau perang,” ujar Pezeshkian.
Ia merujuk pada dampak sanksi internasional terhadap Iran pada 2025, yang memperburuk tantangan ekonomi dan akses terhadap kebutuhan dasar seperti obat-obatan di tengah krisis regional.
Pezeshkian juga menyentuh isu global seperti perubahan iklim dan ketimpangan ekonomi, mendesak negara-negara maju untuk memenuhi komitmen pendanaan iklim sebesar 100 miliar dolar AS per tahun guna mendukung negara berkembang dalam menghadapi krisis lingkungan.
Sebagai presiden dengan agenda reformasi moderat, ia menegaskan peran Iran dalam mendukung inisiatif PBB untuk dialog antar budaya dan stabilitas di Timur Tengah, termasuk upaya mediasi dalam konflik regional. Pidato ini disambut tepuk tangan dari delegasi Gerakan Non-Blok, meskipun beberapa kritikus internasional menilai Iran perlu lebih transparan terkait program nuklirnya.
Sidang Umum PBB ke-80, yang dibuka pada 22 September 2025, menjadi panggung bagi lebih dari 150 pemimpin dunia untuk membahas agenda seperti reformasi PBB, konflik Ukraina, dan krisis Gaza.
Pezeshkian bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres pada 12 Maret 2025 untuk membahas isu perdamaian dan diplomasi, dan baru-baru ini bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada 22 September 2025 di sela-sela UNGA, membahas kerja sama dalam energi dan perdagangan.
Sebagai pemimpin yang mewakili aspirasi baru Iran untuk dialog global, Pezeshkian menegaskan visi negaranya sebagai mitra dalam membangun stabilitas. Pidatonya menekankan pentingnya solidaritas internasional, dengan harapan Iran dapat berkontribusi pada dunia yang lebih adil dan damai. “Kami bukan hanya bagian dari sejarah; kami adalah pembangun masa depan yang berbasis dialog,” tutupnya. (evu)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.
Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri
..jpeg)