Marcelo Rebelo de Sousa Dukung Pengakuan Palestina dan Kritik Perang Israel

Marcelo Rebelo de Sousa Dukung Pengakuan Palestina dan Kritik Perang Israel

NEW YORK, LELEMUKU.COM – Presiden Portugal, Marcelo Rebelo de Sousa, menyampaikan pidato perpisahan keenam dan terakhirnya dalam Debat Umum Tingkat Tinggi Sesi ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York pada 23 September 2025. 

Dalam pidatonya, Rebelo de Sousa menekankan pentingnya multilateralisme, mengkritik perang Israel di Gaza, serta mengumumkan pengakuan resmi Portugal terhadap Negara Palestina sebagai langkah menuju perdamaian dua negara.

Rebelo de Sousa membuka pidatonya dengan merefleksikan tema Sesi ke-80 PBB, yaitu Better Together: 80 Years and More for Peace, Development, and Human Rights, sambil menegaskan bahwa tidak ada kelompok kecil negara kuat seperti G1, G2, atau G3 yang bisa menggantikan sistem universal PBB. 

Ia menunjuk pada krisis di Ukraina dan Timur Tengah sebagai contoh kegagalan ketergantungan pada kekuatan terbatas yang gagal mencapai gencatan senjata, serta mendesak pemilihan kerjasama daripada kekacauan di tengah konflik global seperti perang di Gaza, Ukraina, dan Sudan.

Ia secara tegas mengkritik perang Israel di Gaza sebagai pelanggaran yang merusak perdamaian, sambil menegaskan komitmen Portugal terhadap solusi dua negara sebagai satu-satunya jalan untuk koeksistensi damai. 

Portugal telah secara resmi mengakui Negara Palestina pada akhir pekan sebelumnya, menjadikannya negara Uni Eropa ke-11 yang melakukannya, dan Rebelo de Sousa menyatakan bahwa pengakuan ini bukan tindakan melawan siapa pun, melainkan demi perdamaian, koeksistensi, dan martabat bagi kedua bangsa. 

"Pengakuan Palestina adalah pengakuan terhadap perdamaian itu sendiri," tegasnya, sambil mendukung Konferensi Tingkat Tinggi Internasional tentang Resolusi Damai Masalah Palestina.

Selain isu Palestina, Rebelo de Sousa membahas tantangan global lainnya, termasuk dampak kecerdasan buatan terhadap perdamaian dan keamanan internasional, di mana ia akan berpartisipasi dalam debat terbuka Dewan Keamanan PBB. Ia juga menyoroti hak asasi manusia dan pembangunan berkelanjutan, sambil memuji komunitas Portugis di New York sebagai duta budaya dan nilai-nilai nasional. 

Pidato ini menjadi bagian dari agenda diplomatiknya untuk memajukan kandidasi Portugal sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2027-2028, termasuk pertemuan bilateral dengan pemimpin Vietnam, Turkmenistan, Kiribati, Mikronesia, Irak, Putra Mahkota Kuwait, dan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock.

Rebelo de Sousa bertemu dengan Sekjen PBB António Guterres dalam pertemuan perpisahan yang hangat, mengingat Guterres adalah mantan Perdana Menteri Portugal. Pidato ini disiarkan langsung melalui saluran PBB dan menarik perhatian dunia, terutama dari negara-negara Eropa dan Arab yang mendukung posisi Portugal terhadap Palestina. Debat Umum berlangsung hingga 27 dan 29 September 2025, membahas isu mendesak seperti reformasi PBB, keamanan global, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030. Rekaman lengkap tersedia di situs resmi PBB, dengan reaksi positif atas seruannya untuk solidaritas multilateral. (evu)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya