Mahasiswa dan Pelajar di Elelim Gelar Aksi Demo Tolak Rasisme di DPRD Yalimo

Mahasiswa dan Pelajar di Elelim Gelar Aksi Demo Tolak Rasisme di DPRD Yalimo

ELELIM, LELEMUKU.COM – Mahasiswa dan pelajar asal Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan, menggelar aksi demonstrasi damai di depan Kantor DPRD Yalimo di Elelim pada Kamis (18/9/2025).

Aksi ini dilakukan guna menuntut para pejabat agar menjaga kondusifitas wilayah seperti semula setelah insiden ujaran rasisme yang memicu kerusuhan pada Selasa (16/9/2025) lalu.  

Demo yang dimulai pada tiga titik di ibukota Yalimo yakni kawasan Selamat Datang, Perempatan Yabema dan Jalan Pertigaan Elelim ini diikuti oleh ratusan mahasiswa, pelajar, termasuk masyarakat Yalimo yang menyuarakan penolakan terhadap segala bentuk rasisme. 

Dalam orasi mereka, massa menegaskan bahwa rasisme adalah luka lama bagi orang Papua, dan tindakan diskriminatif sekecil apa pun dapat merusak keharmonisan hidup bersama. 

"Rasis adalah musuh masyarakat Yalimo. Kami tidak akan memberi ruang untuk mereka berusaha di Kabupaten Yalimo," ujar salah satu orator dalam aksi tersebut.  

Insiden ujaran rasisme yang memicu aksi ini berasal dari seorang siswa non-Orang Asli Papua (OAP) di SMA Negeri 1 Elelim, yang dilaporkan melontarkan kata-kata rasis kepada siswa OAP. 

Peristiwa ini berujung pada pembakaran bangunan, pelemparan, dan penembakan yang memakan korban jiwa, baik dari kalangan OAP maupun non-OAP.  Ratusan warga non-Papua dilaporkan mengungsi dari Elelim menuju Wamena dan Jayapura melalui jalur darat.

Dalam aksi damai ini, para demonstran juga menuntut agar DPR Kabupaten, bersama Bupati, Wagub dan perwakilan Majelis Rakyat Papua (MRP) dari Yalimo untuk mengambil langkah tegas agar tidak ada lagi peristiwa penghinaan kepada masyarakat Suku Yali, Suku Mek dan Suku Kapauri sebagai penduduk asli di kabupaten tersebut. 

Para demonstran menegaskan identitas mereka sebagai ciptaan Tuhan yang setara, bukanlah hewan, dan memohon agar segala bentuk rasisme tidak boleh dianggap sepele. 

"Kami ini bukan monyet, kami adalah ciptaan Tuhan, sama serupa gambar dan rupa Allah. Mohon jangan dianggap biasa-biasa saja. Allah selalu menjaga umat Papua," ujar salah satu peserta aksi.  

Respons positif datang dari DPRKabupaten Yalimo. Ketua DPR Yalimo, Elia Yare, menyatakan bahwa aspirasi dari aksi damai ini telah diterima dan akan diambil langkah-langkah sesuai mekanisme agar situasi di Ibukota Kabupaten Yalimo kembali kondusif. 

"DPR Yalimo akan mengambil langkah-langkah sesuai mekanisme agar situasi di Ibukota Kabupaten Yalimo kembali kondusif," ujar Elia Yare di Gedung DPR Kabupaten Yalimo saat menghadapi para pengunjuk rasa.  

Ia mengucapkan terima kasih atas sikap masyarakat yang berhenti melakukan aksi massa dan berharap agar semua dapat diselesaikan dengan tenang hati. Pihaknya bersama Bupati, Dr. Nahor Nekwek, S. Pd., MM dan Wakil Bupati, Yan Kirakla, S. Pd akan berusaha menyelesaikan permasalahan ini dan bertanggung jawab untuk semua keputusan yang diambil.

"Usulan aspirasi dari masyarakat Yalimo berhubungan dengan rasisi yang kita alami bersama beberapa hari kemarin. Kami akan lanjutkan sesuai dengan mekanisme dan hasil akan kita pertanggung jawabkan. Harapan kita, Yalimo adalah rumah kita bersama situasi ini tidak kita inginkan. Maka kita bersama pulihkan. Itu pesan moral kami dan kami akan bertanggung jawab untuk semua peristiwa yang terjadi," pinta dia.

Aksi demonstrasi ini berakhir damai, setelah aspirasi mereka diterima oleh pemerintah kabupaten dan dewan perwakilan rakyat. (ray)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya