Luiz Inácio Lula da Silva Bela Demokrasi Dunia, Sebut Kedaulatan dan Demokrasi Tak Bisa Ditawar
NEW YORK, LELEMUKU.COM – Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva membuka debat umum Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 pada Selasa (23/9/2025) dengan pidato tegas membela demokrasi sebagai "non-negotiable."
Ia secara tidak langsung mengkritik kekuatan otoriter global dan ancaman terhadap multilateralisme yang dalam beberapa tahun terakhir ini semakin menguat.
Pidato Lula yang disiarkan langsung dari Markas PBB di New York, menekankan bahwa Brasil "memilih menolak dan membela demokrasi yang direbut kembali 40 tahun lalu" di tengah serangan tanpa preseden.
Dalam pidatonya, Lula memperingatkan bahwa demokrasi dan kedaulatan Brasil "tak bisa ditawar."
Ia menanggapi ke kebijakan AS di bawah Trump yang mengancam stabilitas global, sambil menekankan peran PBB untuk mengatasi krisis dunia secara bersama-sama.
Ia juga mengangkat isu mendesak seperti perubahan iklim, konflik Gaza, dan ketidaksetaraan, menyerukan kolaborasi untuk tema "Better Together: 80 years and more for peace, development and human rights".
Pidato ini bagian dari debat umum ke-80 yang bertema "Better Together: 80 years and more for peace, development and human rights", di mana 193 negara anggota PBB berkumpul untuk diskusikan isu dengan jangkauan luas berdasarkan Piagam PBB.
Lula tiba di New York pada 21 September untuk ikuti sesi ini, yang berlangsung hingga 27 September dan 29 September, sebagai kesempatan bagi kepala negara bahas solusi tantangan saling terkait demi perdamaian, keamanan, dan pembangunan berkelanjutan.
Sebagai organ pembuat kebijakan utama PBB yang didirikan 1945, Majelis Umum beri forum setara bagi setiap anggota. (evu)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.
Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri
