Luis Abinader Serukan Keamanan Regional di Karibia dan Ancaman Perubahan Iklim

Luis Abinader Serukan Keamanan Regional di Karibia dan Ancaman Perubahan Iklim

NEW YORK, LELEMUKU.COM – Presiden Republik Dominika, Luis Rodolfo Abinader Corona, menyampaikan pidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 di New York, Amerika Serikat, pada 23-27 dan 29 September 2025.

Sebagai pemimpin yang menjabat sejak Agustus 2020, Abinader memanfaatkan forum global ini untuk menyoroti isu-isu krusial seperti keamanan regional di Karibia, perubahan iklim, dan pembangunan berkelanjutan, sambil menegaskan komitmen Republik Dominika terhadap perdamaian dunia dan kerja sama internasional.

Dalam pidatonya yang disiarkan langsung melalui saluran resmi PBB, Abinader, yang berlatar belakang sebagai pengusaha dan tokoh Partai Modern Revolusioner, menekankan bahwa Republik Dominika menghadapi tantangan besar akibat krisis iklim dan ketidakstabilan regional, terutama terkait situasi di Haiti.

“Republik Dominika menyerukan solidaritas regional untuk mengatasi krisis di Haiti dan aksi global untuk melindungi negara-negara Karibia dari dampak perubahan iklim,” ujar Abinader.

Ia merujuk pada badai tropis yang melanda Karibia pada 2025, yang menyebabkan kerusakan infrastruktur dan mengganggu sektor pariwisata, tulang punggung ekonomi Republik Dominika.

Abinader juga menyentuh isu global seperti ketimpangan ekonomi dan krisis kemanusiaan, mendesak negara-negara maju untuk memenuhi komitmen pendanaan iklim sebesar 100 miliar dolar AS per tahun guna mendukung negara berkembang yang rentan terhadap bencana lingkungan.

Sebagai presiden yang memimpin reformasi ekonomi dan anti-korupsi, ia menegaskan peran Republik Dominika dalam mendukung inisiatif PBB untuk keamanan regional dan pembangunan melalui organisasi seperti CELAC dan CARICOM. Pidato ini disambut tepuk tangan dari delegasi Amerika Latin dan Karibia, meskipun beberapa kritikus domestik menilai Abinader perlu lebih fokus pada isu ketimpangan sosial di negaranya.

Sidang Umum PBB ke-80, yang dibuka pada 22 September 2025, menjadi panggung bagi lebih dari 150 pemimpin dunia untuk membahas agenda seperti reformasi PBB, konflik Ukraina, dan krisis Gaza.

Abinader bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres pada 15 Februari 2025 untuk membahas isu keamanan dan iklim, dan baru-baru ini bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada 22 September 2025 di sela-sela UNGA, membahas kerja sama dalam pariwisata berkelanjutan dan energi terbarukan.

Sebagai pemimpin yang mewakili aspirasi Republik Dominika untuk kemajuan, Abinader menegaskan visi negaranya sebagai model stabilitas dan pembangunan di Karibia. Pidatonya menekankan pentingnya solidaritas internasional, dengan harapan Republik Dominika dapat menginspirasi dunia untuk masa depan yang lebih aman dan berkelanjutan. “Kami bukan hanya bagian dari Karibia; kami adalah arsitek masa depan yang inklusif,” tutupnya. (evu)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya