Logam Radioaktif di Situs Industri Indonesia Picu Penarikan Udang Beku di Amerika Serikat
WASHINGTON, LELEMUKU.COM – Penemuan logam terkontaminasi radioaktif di sebuah situs industri di Indonesia menjadi sorotan setelah diduga menjadi sumber kontaminasi yang memicu penarikan besar-besaran udang beku impor di Amerika Serikat.
Pejabat keselamatan nuklir internasional dari International Atomic Energy Agency (IAEA) menyatakan bahwa kontaminasi Cesium-137, sebuah isotop radioaktif, terdeteksi di fasilitas pengolahan PT Bahari Makmur Sejati (BMS Foods) di Serang, Banten, yang mengirimkan jutaan pound udang ke AS.
Menurut IAEA, sumber kontaminasi kemungkinan berasal dari aktivitas peleburan logam atau pembuangan limbah logam di situs industri yang sama.
“Informasi awal menunjukkan bahwa kontaminasi mungkin berasal dari fasilitas peleburan logam atau pembuangan limbah logam ke area lain di situs tersebut,” ujar juru bicara IAEA, Fredrik Dahl, melalui email pada Jumat (5/9/2025).
Hingga kini, belum ada penyelidik AS yang dikirim ke lokasi di Serang, menurut otoritas federal.
Penarikan udang beku dimulai pada 18 Agustus 2025, setelah U.S. Food and Drug Administration (FDA) mendeteksi Cesium-137 di kontainer pengiriman di empat pelabuhan AS yakni Los Angeles, Houston, Savannah, dan Miami.
FDA juga menemukan jejak Cesium-137 dalam sampel udang beku, memicu penarikan produk oleh sejumlah perusahaan, termasuk Southwind Foods, Beaver Street Fisheries, AquaStar, dan Tampa Maid Foods, yang memasok merek seperti Great Value di Walmart dan Kroger.
Totalnya adalah lebih dari 300 kontainer pengiriman ditarik kembali oleh BMS Foods, dan FDA telah menempatkan perusahaan ini pada Import Alert 99-51, yang mencegah masuknya produk mereka ke AS hingga masalah keamanan terselesaikan.
Meskipun kadar Cesium-137 yang terdeteksi (68 Bq/kg) jauh di bawah ambang batas tindakan wajib FDA (1.200 Bq/kg), FDA menyatakan bahwa paparan jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker akibat kerusakan DNA.
Tidak ada laporan penyakit terkait konsumsi udang ini hingga saat ini, namun FDA menegaskan bahwa produk dari BMS Foods dianggap “disimpan dalam kondisi tidak higienis” yang berpotensi menyebabkan kontaminasi.
Penyelidikan dan Dampak di Indonesia
Pemerintah Indonesia, melalui Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Kementerian Kelautan dan Perikanan, tengah menyelidiki sumber kontaminasi di situs industri Serang.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, pada 2 September 2025, mengungkapkan dugaan bahwa kontaminasi berasal dari aktivitas peleburan baja di dekat fasilitas pengolahan udang.
“Kami sedang menelusuri asal-usul logam radioaktif ini untuk memastikan keamanan produk ekspor dan melindungi reputasi industri perikanan Indonesia,” ujarnya.
PT Bahari Makmur Sejati telah menghentikan seluruh produksi dan pengiriman udang ke AS sejak 21 Agustus 2025, sambil berkoordinasi dengan otoritas Indonesia dan asosiasi industri udang.
Ketua Umum Shrimp Club Indonesia, Andi Tamsil, menegaskan bahwa kontaminasi ini tidak berasal dari proses budidaya udang, melainkan dari faktor eksternal di luar kendali industri.
“Kami pastikan ini bukan masalah dari sektor perikanan, tetapi kami berkomitmen untuk bekerja sama menyelesaikan isu ini,” katanya. (evu)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.
Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri
.webp)