Kronologi Bentrokan Kailolo dan Kabauw: Penganiayaan OTK Picu Kerusuhan, Satu Tewas dan 5 Luka di Pulau Haruku

Penganiayaan OTK Picu Kerusuhan, Satu Tewas dan 5 Luka di Pulau Haruku

MASOHI, LELEMUKU.COM - Bentrokan antarwarga Negeri Kailolo dan Kabauw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, pada Selasa (9/9/2025) sekitar pukul 11.45 WIT, menyisakan duka dengan satu warga Kabauw meninggal dunia dan lima lainnya luka-luka, termasuk empat warga Kailolo. 

Insiden ini, yang dipicu dugaan penganiayaan oleh orang tak dikenal (OTK), menjadi perhatian serius aparat keamanan dan Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah untuk mencegah instabilitas keamanan di wilayah yang dikenal rukun, seperti dikutip pada 12 September 2025 pukul 16.39 WIB.

Menurut Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol. Rositah Umasugi, S.I.K., peristiwa bermula dari dugaan penganiayaan terhadap seorang warga Kabauw yang sedang melintas bersama anaknya di depan Pelabuhan Feri Wainana, Desa Kailolo. 

Penganiayaan oleh OTK ini memicu kemarahan, yang dengan cepat memicu konsentrasi massa dari kedua negeri bertetangga. 

Situasi memanas hingga terjadi aksi saling serang menggunakan senjata tajam, yang mengakibatkan satu warga Kabauw tewas dan satu lainnya luka-luka, serta empat warga Kailolo mengalami luka-luka. 

Korban luka telah dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan intensif, sementara korban meninggal menjadi pukulan berat bagi keluarga dan komunitas.

Aparat gabungan TNI-Polri, termasuk sekitar 200 personel dari Brimob, Koramil, Polresta Ambon, dan Polres Maluku Tengah, segera dikerahkan untuk meredam situasi. 

Pos pengamanan diperkuat di perbatasan kedua negeri, dan pada pukul 17.00 WIT, situasi mulai kondusif meski tetap diawasi ketat. 

“Kami sedang menyelidiki pelaku penganiayaan awal yang memicu bentrokan. Update perkembangan akan diinformasikan lebih lanjut,” ujar Kombes Rositah.

Bupati Maluku Tengah Zulkarnain Awat Amir langsung bereaksi, mengimbau warga Kailolo dan Kabauw untuk menahan diri dan menjaga persaudaraan. 

“Katong bakali katong yang rugi. Mari katong tumbuhkan saling percaya. Katong ini orang sudara,” tegasnya pada Selasa (9/9/2025). 

Ia mengingatkan seluruh warganya bahwa pertikaian hanya merugikan semua pihak dan mengganggu harmoni di bumi Pamahanunusa. Bupati juga meminta warga tidak terprovokasi hoaks atau informasi yang belum diverifikasi, demi mencegah bentrokan susulan.

Sehari pasca-insiden, pada Rabu (10/9/2025), Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa bersama Forkopimda, termasuk Pangdam XVI/Pattimura, Kapolda Maluku, dan Kapolresta Ambon, meninjau lokasi untuk menenangkan warga dan menyerahkan santunan kepada keluarga korban meninggal. 

Kunjungan dilanjutkan pada Kamis (11/9/2025) oleh rombongan DPRD Maluku Tengah yang dipimpin Ketua Kace Haurissa, yang menggelar silaturahim untuk memfasilitasi dialog damai. Langkah-langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dan aparat untuk memulihkan kedamaian di Pulau Haruku. (evu)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya