Kontroversi Harum Manis: Fotografer Lavelle Tuntut Sulthon Kamil atas Penggunaan Foto Tanpa Izin

Fotografer Lavelle Tuntut Sulthon Kamil atas Penggunaan Foto Tanpa Izin

JAKARTA, LELEMUKU.COM - Dunia musik Indonesia diramaikan oleh kontroversi baru setelah fotografer, Gya Lavelle, melalui akun X @aju_bad, mengungkapkan kekecewaannya terhadap penyanyi Harum Manis alias Kamil atas penggunaan foto tanpa izin untuk merchandise albumnya. 

Dalam pernyataannya pada Jumat (12/9/2025), Lavelle mengaku hanya menyetujui penggunaan hasil jepretannya untuk cover artwork album Harum Manis, tetapi Kamil diduga menggunakan foto-foto outtakes untuk merchandise tanpa kontrak, izin, atau pembayaran.

Lavelle, yang mengaku menangani pemotretan sekaligus menyutradarai sesi foto untuk album Harum Manis, menyatakan bahwa kesepakatan awal hanya terbatas pada cover album. 

“Saya syuting dan mengarahkan pemotretan untuk Harum Manis, dengan kesepakatan hanya untuk cover artwork,” tulisnya. 

Namun, ia terkejut menemukan foto arsip dari sesi yang sama, yang juga diambilnya, digunakan untuk merchandise tanpa sepengetahuannya. 

“Kamil tidak pernah membayar sepeser pun untuk kerja saya. Tidak ada kesepakatan, kontrak, apa pun,” tegas Lavelle. Ia mengakui kesalahannya karena bekerja tanpa perjanjian tertulis.

Menurut Lavelle, setelah sesi pemotretan selesai, Kamil tidak pernah menginisiasi diskusi soal pembayaran. Hubungan mereka memburuk karena masalah pribadi, hingga akhirnya Lavelle memutus kontak. 

“Kami tidak pernah bicara lagi bahkan setelah album dirilis dengan karya saya di dalamnya,” katanya. 

Kekecewaan memuncak ketika ia melihat merchandise Harum Manis menggunakan foto arsipnya. Ia menyebut kurangnya etika dan penghargaan terhadap karya kreatif yang diciptakannya.

“Ini monetisasi jauh di luar kesepakatan. Harum Manis tidak punya hak untuk ini sama sekali,” ungkapnya.

Lavelle mengaku telah menghubungi Kamil untuk meminta penjelasan, namun tanggapan sang penyanyi dianggap tidak memahami inti masalah. 

“Kamil balik nanya soal kredit, entah apa yang ada di kepalanya. Sebagai seniman, dia tidak paham di mana letak masalahnya? Mana etika dan respek untuk karya kreatif?” tulis Lavelle.

Kontroversi ini memicu reaksi di media sosial. Beberapa pengguna, menyebut kasus ini sebagai cerminan buruknya perlindungan hak kreatif di industri hiburan Indonesia.

"Ironis sih musisi ga peduli copyright. Kalo HM ato SK mau cuma naro credits di posts IG aja, ya dia cari aja lah gambar2 royalty-free," kata nerdyluc.

"Sumpah gue aja baru tau dia pas kasus, katanya dikenal se-antero jaksel? Padahal gua denger kind of Jordan Susanto, Jeje dsb. tapi kaga tau si harum amis ini cokk," popcornn_xxi

Sementara netizen lainnya mendesak Harum Manis untuk segera menyelesaikan masalah secara profesional. 

"Harusnya dia yang ditemukan di kosan dengan kepala terlakban. Kenapa malah jadi diplomat baik," kata belajarcuriga. (evu)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya