Kodam Cenderawasih Akui Insiden Penembakan di Agats, Janji Proses Hukum yang Adil

AGATS, LELEMUKU.COM - Pos Satgas Kewilayahan Yonif 123/Rajawali di Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan, ludes dibakar oleh warga pada Sabtu 27 September 2025, akibat kemarahan atas penembakan seorang warga sipil oleh oknum prajurit TNI.

Dari data yang diperoleh, pembakaran pos TNI ini dipicu oleh insiden penembakan yang menyebabkan seorang warga tewas, di tengah situasi yang sudah memanas sejak pagi.

Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Candra Kurniawan membenarkan insiden pembakaran dan penembakan tersebut.

Kapendam menerangkan bahwa kejadian bermula ketika anggota Satgas Yonif 123/Rajawali berupaya menenangkan seorang warga yang dalam kondisi mabuk dan membahayakan lingkungan sekitar.

"Namun karena membahayakan masyarakat lain dan bahkan menyebabkan 2 warga masyarakat terluka, lalu Prajurit TNI mengeluarkan tembakan peringatan namun menyebabkan 1 orang masyarakat meninggal dunia," terang Kapendam.

Meski begitu, Kapendam menegaskan bahwa pihaknya masih menelusuri kronologi kejadian sebenarnya, dengan janji proses hukum tegas jika terbukti ada kesalahan dari prajurit TNI.

"Sampai saat ini masih ditelusuri kronologi kejadian sebenarnya dan akan dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan serta proses hukum yang tegas jika ternyata ini benar-benar dilakukan oleh Prajurit TNI," tegasnya.

Kapendam juga berharap masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi isu yang dapat merusak kedamaian di tanah Papua.

Sebelumnya, aksi penyerangan warga ke Pos Satgas Kewilayahan Yonif 123/Rajawali buntut kasus penembakan tersebut meluas menjadi perusakan mobil ambulans milik RSUD setempat serta penjarahan pada sejumlah tempat usaha milik warga di pusat kota Agats.

Hingga sore ini, situasi di Agats mulai terkendali berkat dikerahkannya personel TNI-Polri tambahan, meski penyelidikan lebih lanjut terus digulirkan untuk mencegah eskalasi. (ray)