Julius Maada Bio Serukan Keadilan Dukungan Menghadapi Krisis Iklim
NEW YORK, LELEMUKU.COM – Presiden Republik Sierra Leone, Julius Maada Bio, menyampaikan pidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 di New York, Amerika Serikat, pada 23-27 dan 29 September 2025.
Sebagai pemimpin yang menjabat sejak April 2018, Bio memanfaatkan forum global ini untuk menyoroti isu-isu krusial seperti keadilan iklim, pembangunan berkelanjutan, dan pendidikan di Afrika, sambil menegaskan komitmen Sierra Leone terhadap perdamaian dunia dan kemajuan sosial.
Dalam pidatonya yang disiarkan langsung melalui saluran resmi PBB, Bio, yang berlatar belakang sebagai mantan pemimpin militer dan tokoh Partai Rakyat Sierra Leone, menekankan bahwa Sierra Leone, sebagai salah satu negara paling rentan terhadap perubahan iklim, menghadapi tantangan besar akibat banjir dan erosi pantai.
“Sierra Leone menyerukan keadilan iklim yang nyata. Kami berkontribusi minimal terhadap emisi global, namun menanggung dampak terberat. Dunia harus memenuhi janji pendanaan iklim sebesar 100 miliar dolar AS per tahun,” ujar Bio.
Ia merujuk pada banjir besar yang melanda Freetown pada 2025, yang menyebabkan kerusakan infrastruktur dan menggusur ribuan warga, memperburuk krisis ekonomi di negara tersebut.
Bio juga menyentuh isu global seperti ketidaksetaraan ekonomi dan akses pendidikan, menekankan pentingnya investasi dalam pendidikan dan pemberdayaan pemuda untuk mendorong pembangunan berkelanjutan di Afrika.
Sebagai presiden yang memprioritaskan reformasi pendidikan dan tata kelola, ia menegaskan peran Sierra Leone dalam mendukung inisiatif Uni Afrika dan ECOWAS untuk perdamaian dan pembangunan. Pidato ini disambut tepuk tangan dari delegasi Afrika, meskipun beberapa kritikus domestik menilai Bio perlu lebih fokus pada isu korupsi dan pengangguran di Sierra Leone.
Sidang Umum PBB ke-80, yang dibuka pada 22 September 2025, menjadi panggung bagi lebih dari 150 pemimpin dunia untuk membahas agenda seperti reformasi PBB, konflik Ukraina, dan krisis Gaza.
Bio bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres pada 15 Februari 2025 untuk membahas isu iklim dan pendidikan, dan baru-baru ini bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada 22 September 2025 di sela-sela UNGA, membahas kerja sama dalam pembangunan berkelanjutan dan perdagangan.
Sebagai pemimpin yang mewakili aspirasi Sierra Leone untuk kemajuan, Bio menegaskan visi negaranya sebagai model pembangunan inklusif di Afrika Barat. Pidatonya menekankan pentingnya solidaritas internasional, dengan harapan Sierra Leone dapat menginspirasi dunia untuk bertindak demi keadilan iklim dan pembangunan. “Kami bukan hanya penyintas krisis; kami adalah arsitek masa depan yang adil dan berpendidikan,” tutupnya. (evu)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.
Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri
