Jakov Milatović Tekankan Pentingnya Multilateralisme di Tengah Tantangan Global

Jakov Milatović Tekankan Pentingnya Multilateralisme di Tengah Tantangan Global

NEW YORK, LELEMUKU.COM - Presiden Montenegro Jakov Milatović menyampaikan pidato di Debat Umum Sesi ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada Kamis, 25 September 2025, menyoroti peran vital PBB sebagai mercusuar harapan pasca-Perang Dunia II, sambil mendesak pembelaan multilateralisme di tengah konflik, pelanggaran hak asasi manusia, polarisasi, dan disinformasi yang menguji organisasi tersebut di ulang tahun ke-80.

Milatović memulai pidatonya dengan memuji pemilihan Annalena Baerbock sebagai Presiden Sesi ke-80, yang menurutnya "sangat historis dan menginspirasi," mengingat ia adalah wanita kelima yang menjabat posisi tersebut, melanjutkan jejak pelopor seperti Vijaya Lakshmi Pandit dan Angie Brooks.

Ia merefleksikan kelahiran PBB dari "abunya Perang Dunia II," yang menjadi "mercusuar harapan bagi umat manusia," dengan menyebut kota-kota hancur seperti Warsaw, Berlin, dan Podgorica sebagai pengingat tragedi perang. Meski demikian, Milatović memperingatkan bahwa "ketiadaan perang dunia tidak selalu berarti kehadiran perdamaian dan kemakmuran yang sejati."

Presiden Montenegro itu menekankan bahwa meskipun tidak sempurna, PBB tetap menjadi "satu-satunya institusi global di mana setiap negara memiliki kursi dan suara, serta di mana hukum internasional menjadi dasar legitimasi internasional." Sejak merebut kembali kemerdekaannya pada 2006, Montenegro telah bekerja sama erat dengan PBB, dan Milatović menyerukan agar organisasi ini tetap menjadi "batu pondasi perdamaian" dengan hukum internasional yang mengatasi kekerasan.

Milatović juga menyatakan ambisi Montenegro untuk bergabung dengan Uni Eropa pada 2028, melihat integrasi tersebut sebagai katalis keamanan Eropa yang lebih luas. "Tugas kita bukanlah menjadi pewaris pasif sejarah, melainkan pembangun aktif warisan yang lebih baik," tegasnya, menekankan bahwa multilateralisme sedang "diuji seperti tidak pernah sebelumnya."

Pidato ini disampaikan di tengah gelombang pidato kepala negara dan pemerintah dari 23-27 dan 29 September 2025, yang membahas isu mendesak seperti konflik di Ukraina, Gaza, Sudan, serta krisis iklim yang semakin parah.

Hingga Jumat, 26 September 2025, pidato Milatović menjadi sorotan karena penekanannya pada pembaruan PBB dan peran multilateralisme, dengan rekaman lengkap tersedia di situs resmi PBB, termasuk versi audio dalam bahasa Inggris. Analis internasional memuji pendekatan Montenegro yang optimis terhadap kerjasama global, di tengah tekanan untuk merevitalisasi PBB. (evu)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya