Ilham Aliyev Tekankan Stabilitas Regional di Kaukasus dan Transisi Energi Hijau
NEW YORK, LELEMUKU.COM – Presiden Republik Azerbaijan, Ilham Heydar oglu Aliyev, menyampaikan pidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 di New York, Amerika Serikat, pada 23-27 dan 29 September 2025.
Sebagai pemimpin yang menjabat sejak 2003, Aliyev memanfaatkan forum global ini untuk menyoroti isu-isu krusial seperti stabilitas regional di Kaukasus, transisi energi hijau, dan kerja sama internasional, sambil menegaskan komitmen Azerbaijan terhadap perdamaian dunia dan pembangunan berkelanjutan.
Dalam pidatonya yang disiarkan langsung melalui saluran resmi PBB, Aliyev, yang berlatar belakang sebagai politisi senior dan pemimpin Partai Azerbaijan Baru, menekankan bahwa Azerbaijan, sebagai negara yang bangkit dari konflik di Karabakh, terus bekerja untuk mempromosikan perdamaian dan pembangunan di kawasan.
“Azerbaijan berkomitmen pada perdamaian abadi di Kaukasus Selatan. Kami juga memimpin transisi energi hijau, dengan COP29 di Baku sebagai bukti dedikasi kami terhadap keberlanjutan global,” ujar Aliyev.
Ia merujuk pada penyelenggaraan COP29 di Baku pada 2024, yang menghasilkan komitmen baru untuk mengurangi emisi karbon, serta investasi Azerbaijan dalam energi terbarukan untuk mengurangi ketergantungan pada minyak dan gas.
Aliyev juga menyentuh isu global seperti perubahan iklim dan ketimpangan ekonomi, mendesak negara-negara maju untuk memenuhi komitmen pendanaan iklim sebesar 100 miliar dolar AS per tahun guna mendukung negara berkembang dalam menghadapi krisis lingkungan.
Sebagai presiden yang memimpin modernisasi Azerbaijan, ia menegaskan peran negaranya dalam mendukung inisiatif PBB untuk dialog antar budaya dan stabilitas regional, termasuk kerja sama dengan Organisasi Kerjasama Islam dan Gerakan Non-Blok. Pidato ini disambut tepuk tangan dari delegasi Kaukasus dan Asia Tengah, meskipun beberapa kritikus internasional menilai Aliyev kurang menyinggung isu kebebasan pers di Azerbaijan.
Sidang Umum PBB ke-80, yang dibuka pada 22 September 2025, menjadi panggung bagi lebih dari 150 pemimpin dunia untuk membahas agenda seperti reformasi PBB, konflik Ukraina, dan krisis Gaza.
Aliyev bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres pada 10 Maret 2025 untuk membahas isu perdamaian dan energi, dan baru-baru ini bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada 22 September 2025 di sela-sela UNGA, membahas kerja sama dalam energi terbarukan dan perdagangan.
Sebagai pemimpin yang mewakili visi Azerbaijan sebagai pusat energi dan stabilitas regional, Aliyev menegaskan komitmen negaranya untuk menjadi model keberlanjutan dan perdamaian. Pidatonya menekankan pentingnya solidaritas internasional, dengan harapan Azerbaijan dapat menginspirasi dunia untuk masa depan yang lebih hijau dan stabil. “Kami bukan hanya pelaku sejarah; kami adalah arsitek masa depan yang damai,” tutupnya. (evu)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.
Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri
