Ikatan Keluarga Toraja Papua Sebut Oknum Siswa Pemicu Kerusuhan Elelim Bukan Warganya
ELELIM, LELEMUKU.COM - Ikatan Keluarga Toraja Provinsi Papua (IKT Provinsi Papua) mengeluarkan klarifikasi resmi terkait kerusuhan di Kota Elelim, Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan, pada Selasa (16/9/2025).
Dalam surat bernomor 20/KT/Prov-P/IX/2025 yang ditandatangani Ketua Umum IKT, Dr. Drs. Edie Rante Tasak MM, organisasi tersebut menegaskan bahwa siswa yang diduga mengucapkan ujaran rasis pemicu konflik, Arif Burhan, bukan warga Toraja, meskipun informasi awal menyebut asalnya dari suku Toraja.
Surat klarifikasi yang ditujukan kepada Bupati Yalimo, Ketua DPRD Yalimo, Dandim Jayawijaya di Wamena, Kapolres Yalimo, serta tokoh suku, agama, masyarakat, wanita, dan pemuda Kabupaten Yalimo tersebut menyatakan prihatin dan mengutuk keras ujaran tidak senonoh serta rasis yang dilakukan oleh Arif Burhan, seorang siswa SMA di Yalimo.
"Kami sangat prihatin dan mengutuk keras pernyataan yang tidak senonoh dan rasis yang dilakukan oleh seorang anak muda yang informasinya anak SMU di Kabupaten Yalimo yang dampak perkataannya menimbulkan gejolak di Elelim yang membawa-bawa nama Toraja," tulis surat tersebut.
Menurut IKT, setelah melakukan klarifikasi ke Yalimo, pihaknya mendapati bahwa Arif Burhan bukan orang Toraja.
Ujaran rasis tersebut memicu gejolak sosial yang berujung pada pembakaran ruko dan kios sepanjang jalan, serta penganiayaan terhadap masyarakat non-Papua, dengan dampak meluas di Kabupaten Yalimo.
Organisasi ini memohon kepada pihak keamanan untuk mengklarifikasi asal usul Arif Burhan dan menyampaikan permohonan maaf melalui media atas kesalahan penulisan kronologi kejadian yang menyebut asalnya Toraja, yang telah menyebar di berbagai grup WhatsApp.
IKT juga mendesak aparat keamanan untuk memproses hukum Arif Burhan dan memberikan hukuman setimpal atas tindakannya yang merugikan, termasuk menimbulkan korban jiwa dan kerugian harta benda.
Kerusuhan ini, yang bermula dari ujaran menyinggung di SMA Negeri 1 Yalimo, telah menyebabkan 30 kios dan rumah warga terbakar, kerusakan fasilitas Polres Yalimo seperti mess perwira dan enam unit perumahan polisi, serta lima personel TNI-Polri terluka, termasuk satu yang terkena panah di kepala. Satu warga non-pelajar, Sadrek Yohame, tewas akibat tembakan, sementara tiga warga lain luka tembak dan dievakuasi ke RS Yalimo.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Cahyo Sukarnito menyatakan situasi di Elelim kini terkendali berkat pengamanan dua pleton Brimob dari Wamena, meskipun laporan malam hari menunjukkan aksi pembakaran masih berlangsung di beberapa titik.
Polda Papua mengimbau masyarakat menjaga ketenangan dan tidak terprovokasi oleh isu hoaks di media sosial. (evu)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.
Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri
