Hendrikus Wilhelmus Maria Dick Schoof Kutuk Aneksasi Israel di Tepi Barat dan Gaza serta Bela Peran PBB
NEW YORK, LELEMUKU.COM – Perdana Menteri Kerajaan Belanda, Hendrikus Wilhelmus Maria (Dick) Schoof, menyampaikan pidato nasional Belanda dalam Debat Umum Tingkat Tinggi Sesi ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York pada 25 September 2025. Dalam pidatonya, Schoof membela peran esensial PBB setelah 80 tahun keberadaannya, sambil mengutuk keras upaya aneksasi Israel terhadap Tepi Barat dan Gaza sebagai tidak dapat diterima, serta menegaskan bahwa satu-satunya jalan menuju perdamaian abadi adalah melalui negosiasi yang mengarah pada solusi dua negara.
Schoof membuka pidatonya dengan merefleksikan tema Sesi ke-80 PBB, yaitu Better Together: 80 Years and More for Peace, Development, and Human Rights, sambil menekankan bahwa setelah 80 tahun, kebutuhan akan Perserikatan Bangsa-Bangsa lebih besar dari sebelumnya. Kami harus terus bekerja sama secara internasional untuk mengatasi tantangan global, tegasnya, menyoroti bahwa pelajaran terbesar dari delapan dekade PBB adalah bahwa semua isu besar saling terkait erat. Pidato ini disampaikan di hari ketiga debat, menarik perhatian dunia melalui siaran langsung Web TV PBB.
Ia secara khusus membahas konflik Israel-Palestina, menyatakan bahwa aneksasi Tepi Barat dan kota Gaza adalah tidak dapat diterima dan Belanda mengutuk segala tindakan seperti itu. Kami mendesak Israel untuk mengubah arahnya, ujar Schoof, sambil menekankan bahwa satu-satunya rute menuju perdamaian abadi adalah melalui negosiasi yang pada akhirnya mengarah pada solusi dua negara. Sebagai perdana menteri sementara yang baru terpilih, Schoof juga menyinggung komitmen Belanda terhadap multilateralisme, termasuk dukungan terhadap upaya PBB dalam menangani perubahan iklim, hak asasi manusia, dan pembangunan berkelanjutan, di mana isu-isu tersebut saling memengaruhi satu sama lain.
Schoof juga menyentuh isu global lainnya, seperti dukungan terhadap Ukraina melawan agresi Rusia dan urgensi aksi iklim untuk negara-negara rentan, sambil memuji peran PBB sebagai wadah utama kerjasama. Pidato ini menjadi bagian dari agenda diplomatiknya untuk memperkuat posisi Belanda di forum internasional, termasuk pertemuan bilateral dengan pemimpin negara Eropa dan Afrika.
Pidato ini disiarkan langsung melalui Web TV PBB dan YouTube, menarik perhatian pemimpin dunia serta komunitas advokasi Palestina. Selama kunjungan, Schoof juga berpartisipasi dalam sesi pembukaan dan diskusi sampingan tentang reformasi PBB. Debat Umum berlangsung hingga 27 dan 29 September 2025, membahas isu mendesak seperti keamanan global, perdamaian Timur Tengah, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030. (evu)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.
Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri
