Hassan Sheikh Mohamud Tegaskan Multilateralisme Bisa Perbaiki Dunia Pasca-Perang, Desak Gencatan Senjata Gaza

Hassan Sheikh Mohamud Tegaskan Multilateralisme Bisa Perbaiki Dunia Pasca-Perang, Desak Gencatan Senjata Gaza

NEW YORK, LELEMUKU.COM - Presiden Republik Federal Somalia Hassan Sheikh Mohamud menyampaikan pidato di Debat Umum Sesi ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada Kamis, 25 September 2025, menyoroti kemajuan Somalia pasca-perang sebagai bukti kekuatan multilateralisme, mendesak gencatan senjata segera di Gaza, serta penguatan dukungan global bagi negara rapuh di tengah ulang tahun ke-80 PBB yang menuntut solidaritas lebih kuat.

Mohamud memulai pidatonya dengan merefleksikan transformasi Somalia dari negara gagal menjadi contoh sukses pembangunan melalui kerjasama internasional, menekankan bahwa "Somalia pasca-perang membuktikan bahwa multilateralisme bisa membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik."

Presiden Somalia itu juga membahas tantangan negara rapuh, mengutip data Bank Dunia bahwa 39 negara termasuk Somalia dikategorikan sebagai "fragile and conflict-affected," yang memerlukan dukungan pembangunan global yang lebih intensif untuk mencegah siklus kemiskinan dan konflik.

Pada isu perubahan iklim, Mohamud mengumumkan pendirian Somalia National Climate Fund untuk menyalurkan pembiayaan berkelanjutan secara transparan ke komunitas, disertai upaya restorasi lahan terdegradasi dan penguatan keamanan air, sebagai langkah adaptasi terhadap dampak kekeringan yang parah di Afrika Timur.

Mohamud mengecam kekerasan berkelanjutan di Gaza, menyatakan "Somalia tetap sangat prihatin atas penderitaan berkelanjutan rakyat Palestina, kekerasan yang sedang berlangsung." Ia mendesak "gencatan senjata segera dan berkelanjutan, akses kemanusiaan tanpa hambatan, serta komitmen baru terhadap solusi dua negara" untuk mengakhiri penderitaan dan membuka jalan perdamaian abadi.

Pidato ini disampaikan di tengah gelombang pidato kepala negara dan pemerintah dari 23-27 dan 29 September 2025, yang membahas isu mendesak seperti konflik di Ukraina, Sudan, dan krisis iklim yang semakin parah.

Hingga Jumat, 26 September 2025, pidato Mohamud menjadi sorotan karena menekankan solidaritas global dan kemajuan Somalia, dengan rekaman lengkap tersedia di situs resmi PBB, termasuk versi audio dalam bahasa Inggris. Analis internasional memuji pendekatan Somalia yang optimis terhadap multilateralisme, di tengah tekanan untuk merevitalisasi PBB. (evu)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya